Tautan-tautan Akses

AS dan PBB Memuji Pelaksanaan Referendum Konstitusi Irak


Amerika dan PBB memuji referendum konstitusi Irak hari Sabtu, terutama atas banyaknya pemilih yang memberikan suara dan bahwa referendum berlangsung damai. Menteri Luar Negeri Amerika Condoleeza Rice menyebut referendum itu tonggak penting, dan mengatakan, keinginan utama Amerika adalah agar warga Irak memiliki peluang untuk memberikan suara mengenai konstitusi mereka, dan itu telah terlaksana.

Sekjen PBB Kofi Annan mengucapkan selamat kepada rakyat Irak yang telah menggunakan hak pilih mereka meskipun menghadapi ancaman kekerasan. Carina Perelli, ketua tim PBB yang memberikan bantuan teknis kepada pemerintah Irak mengatakan, referendum berlangsung sangat tertib. Menurutnya, untuk pertama kali dalam waktu yang sangat lama, warga Irak menggunakan suara, dan bukan senjata mereka.

Sementara, para pejabat pemilu Irak mengatakan, warga Irak hari Sabtu memberikan suara dalam jumlah besar, dalam referendum rancangan konstitusi negara itu. Dikatakan, di sedikitnya delapan dari ke-18 provinsi Irak, lebih dari 66 persen dari pemilih terdaftar memberikan suara, sementara di tujuh provinsi lain, lebih dari sepertiga pemilih terdaftar memberikan suara. Pemilih harus memberikan suara mendukung atau menolak rancangan konstitusi. Mayoritas sederhana diperlukan untuk menyetujui rancangan konstitusi Irak, tetapi konstitusi akan dinyatakan ditolak, kalau dua pertiga pemilih di sekurang-kurangnya tiga provinsi menolaknya.

Meskipun terjadi kekerasan kecil di sana sini, hari Sabtu termasuk hari yang paling tenang di Irak dalam beberapa bulan ini. Dalam insiden paling serius pada hari berlangsungnya referendum, tiga orang tentara Irak tewas akibat bom pinggir jalan. Ribuan orang polisi dan tentara Irak dan juga pasukan koalisi pimpinan Amerika terus menegakkan keamanan sampai hari Minggu. Hasil akhir referendum diduga akan diketahui dalam lima hari, meskipun hasil awal akan diketahui sebelum itu.

XS
SM
MD
LG