Jutaan warga Afghanistan memberikan suara hari Ahad untuk memilih anggota-anggota dewan legislatif untuk pertama kalinya dalam waktu lebih dari tiga dasawarsa.
Para pejabat pemilu mengatakan pemungutan suara itu pada umumnya berjalan damai, meskipun terjadi serangan di sana-sini yang mengakibatkan puluhan orang meninggal, termasuk seorang tentara Prancis.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai memuji para pemilih atas sikap mereka yang tidak mempedulikan ancaman kekerasan, dan menyebut pemilu itu kekalahan bagi terorisme. Para penyelenggara pemilu mengatakan mereka yakin jumlah orang yang memberikan suara cukup tinggi, sedikit saja di bawah jumlah yang memberikan suara dalam pemilu presiden bulan Oktober yang lalu.
Mereka mengatakan mereka belum akan dapat mengetahui angka-angka yang pasti sebelum hari Senin ini dan memerlukan waktu sekurang-kurangnya dua pekan untuk menghitung jutaan kertas suara yang terdiri dari beberapa halaman itu. Hampir enam ribu calon berlomba memperebutkan 249 kursi di majlis rendah majelis nasional, dan untuk 34 dewan tingkat provinsi.