Tautan-tautan Akses

Penutupan Pangkalan Militer Amerika


Salah satu ciri utama sistem politik Amerika adalah bagaimana setiap wakil rakyat berusaha sekuat tenaga memperoleh anggaran federal sebesar-besarnya untuk membiayai proyek-proyek di wilayah yang diwakilinya. Proyek-proyek ini menciptakan lapangan kerja dan mendatangkan kemakmuran ekonomi, membangun itikad baik, dan tentu saja, menghasilkan suara pemilih dalam pemilu. Semakin banyak dana yang dibawa pulang, semakin besar peluang seorang wakil rakyat terpilih kembali.

Salah satu cara yang paling efektif untuk memperkaya suatu wilayah adalah dengan membangun fasilitas militer di sana. Karena itu, ada ratusan pangkalan, rumah sakit dan fasilitas-fasilitas militer lain tersebar di seluruh Amerika.

Masalahnya adalah, seperti dikemukakan direktur anggaran Presiden Ronald Reagan duapuluh tahun yang lalu: “Kongres terus mengucurkan semilyar dolar di sana, semilyar dolar di sini untuk proyek yang diajukan oleh para legislator.” Cepat atau lambat, biayanya akan terlalu besar, dan pemerintah Amerika harus melakukan pengurangan.

Pekan lalu, belasan pangkalan militer diusulkan untuk dihapuskan, dan dampaknya terasa di seluruh Amerika.

Salah satu fasilitas militer yang akan ditutup itu adalah rumah sakit Angkatan Darat Walter Reed di Washington DC, yang merupakan permata terbesar dalam mahkota kedokteran tentara Amerika. Rumah Sakit Walter Reed menyediakan perawatan, pelatihan dan riset yang sangat dibanggakan dalam kemiliteran Amerika. Hampir enam ribu orang bekerja di sana, separuhnya pegawai sipil, separuhnya lagi pegawai militer. Tahun 2004, rumah sakit ini merawat sekitar 1.400 pasien.

Sejarah rumah sakit berumur 96 tahun ini sangat menarik. Jenderal John ‘Black Jack’ Pershing yang terkenal selama Perang Dunia I, dan dua jenderal terkenal Amerika, yaitu Presiden Dwight Eisenhower dan Douglas McArthur, meninggal dunia di sana.

Rumah Sakit Walter Reed yang terletak sekitar delapan kilometer dari Gedung Putih, telah mendapat banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir ini, hampir lima ribu orang korban dalam perang Irak dan Afghanistan dirawat di sana. Lebih dari 80 persen tentara dari Perang Teluk dan Perang Irak yang harus diamputasi, dirawat di sana.

“Setiap kali saya datang ke Walter Reed,” kata Presiden Bush, “ada pengukuhan dalam hati saya bahwa tentara Amerika yang cedera, memperoleh rawatan dan kasih yang sebaik-baiknya di sana.”

Rumah sakit ini merupakan lembaga nasional yang begitu penting, sehingga banyak orang terkejut ketika Departemen Pertahanan mencantumkan Walter Reed dalam daftar fasilitas militer yang akan ditutup.

Mengapa Departemen Pertahanan yang menyusun daftar ini? Untuk menghindari dampak politik penutupan suatu fasilitas militer, Kongres minta agar Departemen Pertahanan mengajukan rekomendasi, fasilitas mana yang harus ditutup. Kongres kemudian membentuk sebuah komisi untuk meninjau rekomendasi Kongres itu. Komisi itu melakukan sidang dengar pendapat, dan menyampaikan hasilnya kepada presiden. Kalau Presiden menyetujuinya, Kongres akan melakukan pemungutan suara setuju atau menolak, tetapi tidak boleh melakukan perubahan terhadap daftar itu.

Ironisnya, sementara fasilitas-fasilitas militer ini ditutup, pemerintah Amerika akan mengembangkan anggaran-anggaran baru. Tentu saja, setiap anggaran merupakan peluang bagi para anggota Kongres untuk berusaha membawa pulang dana sebesar-besarnya untuk menyenangkan hati pemilih di wilayah yang mereka wakili. Lingkaran prosesnya akan dimulai lagi dari awal. (voa/djoko)

XS
SM
MD
LG