Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi Saptu ini melakukan kampanye politik bagi pemilu awal yang diserukannya untuk diadakan 11 September . Dikatakannya, yang menjadi focus pemilu itu adalah usulnya mengenai privatisasi system pos nasional Jepang, usaha yang akan meliputi asset 3 trilyun dolar. PM Koizumi membubarkan parlemen dan dua pekan yang lalu menyerukan diadakan pemilu sesudah Majlis tinggi Parlemen Jepang menolak reformasi bidang pos - dan para anggota Partai Demokrat Liberal yang berkuasa menyertai mayoritas.
Para pemimpin partai itu telah menarik dukungan bagi para anggota parlemen yang menyatakan –menolak – 8 Agustus lalu, dan menyatakan mereka tidak akan dibolehkan turut mencalonkan untuk dipilih kembali. Jajak pendapat oleh Suratkaabr Yomiuri pekan ini menunjukkan dukungan kepada Koizumi naik 5,5 persen, menjadi 53,2 persen, sejak dia membubarkan parlemen.