Pemerintah Indonesia dan kaum pemberontak propinsi Aceh, telah menandatangani perjanjian perdamaian di Helsinki, Finlandia, mengakhiri konflik berdarah selama 30 tahun menewaskan 15.000 orang. Perjanjian perdamaian yang bersejarah ini, menetapkan penarikan pasukan pemerintah dari Aceh, dan perlucutan senjata pasukan pemberontak untuk mengakhiri perang yang berdarah itu. Aceh juga akan diberi hak otonomi yang membolehkan mengatur sumber alamnya sendiri, dan menerima 70% dari hasilnya.
Popinsi Aceh juga dibolehkan mempunyai perwakilan politiknya. Indonesia akan memberikan amnesty bagi kaum pemberontak, keculai mereka yang dipenjarakan untuk kejahatan biasa. Upacara hari Senin ini dilakukan di Helsinki, Finlandia, di mana perundingan perdamaian itu diadakan. Ratusan orang berhimpun untuk berdoa di masjid raya di Banda Aceh dan menyaksikan penandatanganan itu lewat layar besar televisi. Rombongan sekitar 200 pemantau dari Uni Eropa dan ASEAN berada di Indonesia untuk memantau penarikan mundur pasukan keamanan pemerintah, dan penandatanganan perjanjian ini.*