Tiga pejabat Uni Eropa telah tiba di provinsi Aceh yang rusak dilanda pertempuran untuk melapangkan jalan bagi ratusan pemantau perdamaian. Tim tiba Sabtu ini di Banda Aceh tetapi tidak berbicara kepada para wartawan.
Lebih dari 200 pemantau dari Uni Eropa dan 5 negara Asia Tenggara akan ditempatkan di seluruh provinsi itu mulai 16 Agustus. Mereka akan mengamati penarikan pasukan pemerintah Indonesia dan perlucutan senjata pemberontak.
Para perunding Indonesia dan para wakil dari Gerakan Aceh Merdeka [GAM] sebelumnya dalam bulan ini telah sepakat untuk menandatangani suatu perjanjian pada tanggal 15 Agustus guna mengakhiri pertempuran yang telah berlangsung 29 tahun. Sebagai bagian dari perjanjian itu, pemberontak tidak lagi menuntut kemerdekaan Aceh, dan sebagai imbalannya dibolehkan membentuk semacam perwakilan politik di Aceh.