Tautan-tautan Akses

Amerika Masih Negara Imigran


Sejak dulu sampai sekarang, Amerika adalah negara imigran. Sembilan puluh persen warga Amerika berasal dari Eropa, Afrika dan Asia. Sampai saat ini, Amerika tetap lebih terbuka bagi imigran dibanding negara lain manapun di dunia. Bahkan serangan teroris 11 September 2001 tidak mengurangi arus imigran ke Amerika.

Setiap tahu, Amerika tetap memberikan status warganegara kepada ratusan ribu orang dari negara-negara lain. Dari tahun 2002 sampai 2004, satu setengah juta orang menjadi warganegara baru Amerika, yang terbanyak berasal dari Meksiko, India, Filipina, Vietnam dan Cina.

Pekerja migran dari Asia sejak lama menjadi bagian integral tata ekonomi Amerika. Orang Cina didatangkan untuk membangun jalan kereta api 150 tahun yang lalu. Ribuan pekerja dari India dipekerjakan dalam industri perkayuan di Amerika bagian barat laut seabad yang lalu. Banyak orang Filipina bekerja di lahan pertanian Kalifornia sejak lama.

Peran orang Asia dalam lapangan kerja di Amerika berubah seiring dengan meningkatnya ketrampilan mereka. Sekarang lebih banyak orang Asia bekerja sebagai dokter, insinyur atau periset komputer. Warga Amerika keturunan Asia jumlahnya hampir 13 juta orang. Indonesia, yang ketinggalan dalam pengiriman tenaga kerja ke Amerika, sekarang memiliki sekitar 100 ribu warga di Amerika. Sekarang ini, kebanyakan pekerja kasar adalah dari negara-negara berbahasa Spanish, 80 persen di antaranya datang dari Meksiko dan Amerika Tengah.

Sebagian besar warga Amerika mendukung pekerja migran, karena pekerja migran mau bekerja keras, sehingga membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja yang parah di Amerika.

Ada sekitar 1,3 juta pekerja migran bidang pertanian, yang setiap tahun berpindah dari satu negara bagian ke negara bagian lain, untuk melakukan pemetikan hasil panen. Ada yang menyusuri pantai timur dari Florida di ujung selatan sampai Main di ujung utara. Pekerjaan mereka benar-benar menuntut ketahanan fisik.

Para imigran gelap bekerja di bidang selain pertanian. Enam ratus ribu pekerja gelap bekerja dalam bidang konstruksi, 200 ribu sebagai koki, 175 ribu sebagai jagal, 150 ribu sebagai pelayan, dan 50 ribu sebagai pembuat roti.

Masalahnya, 65 persen pekerja migran tidak memiliki surat-surat. Mereka bekerja tanpa izin sehingga sering disebut pendatang gelap.

Sementara jumlah pendatang tanpa surat meningkat, orang Amerika memberikan reaksi berbeda-beda. Beberapa negara bagian memberlakukan peraturan yang lebih ketat dibandingkan negara bagian lain. Ada yang tidak mau memberikan Surat Izin Mengemudi, ada yang melarang anak pendatang gelap kuliah dengan bayaran yang sama dengan warganegara. Layanan kesehatan dari negara bagian dibatasi.

Meskipun tidak memiliki surat-surat resmi, para imigran gelap dapat hidup di Amerika karena banyak orang Amerika yang mau membantu siapapun yang telah menjadi warga masyarakat yang baik, tidak soal status imigrasi mereka. Seorang penduduk kota Milwaukee, negara bagian Wisconsin mengatakan, “kalau mereka tinggal di sini, kami akan membantu mereka.” Sebuah bank di Milwaukee, yang didirikan untuk melayani imigran dari Jerman dan Polandia, belum lama ini menjadi bahan berita nasional karena mengizinkan pekerja gelap meminjam uang untuk membeli rumah. Beberapa bank lain mulai meniru.

Montgomery County adalah sebuah kabupaten berpenduduk sekitar satu juta orang di dekat Washington DC. Begitu banyak imigran tinggal di Montgomery sehingga kabupaten ini membuka sebuah kantor untuk membantu pendatang dari Asia, sebuah kantor untuk pendatang dari Amerika Latin, dan satu kantor lagi untuk membantu pendatang dari Afrika. Bulan Agustus ini, Montgomery akan mengirim sebuah delegasi pejabat ke El Salvador. “Kebhinekaan adalah kekuatan kami,” kata kepala eksekutif Montgomery.

Kesimpulannya, imigran mendatangkan manfaat tetapi juga menambah biaya bagi Amerika. Tentu saja imigran dapat menimbulkan komplikasi. Tetapi Amerika terus memperoleh kekuatan dari keragaman warganya, dan Amerika tetap membuka pintu bagi sejumlah besar warga dari negara-negara lain yang ingin tinggal di Amerika. (voa/howell/djoko)

XS
SM
MD
LG