Kampanye menjelang pemilihan presiden Iran babak kedua sudah berakhir. Mantan presiden Ali Akbar Hashemi Rafsanjani bersaing dengan walikota Teheran Mahmood Ahmedinejad yang konservatif.
Pemenangnya akan menggantikan Presiden Mohammad Khatami, yang menurut undang-undang tidak boleh memangku masa jabatan ketiga berturut-turut.
Rafsanjani pernah menjabat sebagai presiden dari tahun 1989 sampai 1997. Ahmadinejad tidak dikenal sebagai politisi nasional, tetapi ia mengumpulkan perolehan suara nomor dua paling banyak.
Capres moderat Mahdi Karroubi yang menduduki urutan ketiga, menuduh para ulama yang berkuasa memanipulasi hasil pemilihan. Wewenang presiden dan parlemen Iran tidak sekuat pemimpin Agung dan Dewan Garda, yang terdiri dari 12 orang yang dapat menyetujui dan menolak rancangan undang-undang.