Media Indonesia melaporkan, Beijing dan Jakarta telah mengumumkan usaha patungan untuk membuat rudal jarak-dekat.
Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman dikutip mengatakan, kesepakatan mengenai proyek itu akan ditandtangani dalam kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Beijing bulan Juni atau Juli.
Menteri Negara itu mengatakan berdasarkan kesepakatan itu, Cina akan menyediakan sejumlah rudal kepada para ilmuwan Indonesia untuk dibongkar dan dipelajari agar mereka dapat memproduksi rudal sendiri. Rudal-rudal itu akan memiliki jarak tembak 15-30 kilometer.
Amerika Serikat memasok sebagian besar perlengkapan militer Indonesia di masa lalu, tetapi melarang penjualan senjata kepada pemerintah di Jakarta tahun 1999 setelah TNI menewaskan ratusan orang di Timor Timur.