Pemerintah Filipina dan kelompok pemberontak Muslim mengatakan mereka telah membuat terobosan dalam perundingan perdamaian yang ditujukan untuk mengakhiri pemberontakan 27 tahun. Sebuah pernyataan bersama tidak merincikan persetujuan khusus apapun, tetapi mengisyaratkan bahwa perundingan yang diselenggarakan oleh Malaysia itu positif. Perundingan tadi mencakup persoalan tanah nenek-moyang, termasuk perbatasan, pengelolaan sumber-sumber daya alam dan pemerintahan.
Para perunding memberitahu wartawan, konsensus dicapai dalam beberapa hal. Menurut mereka masalah pemerintahan tetap belum tertanggulangi. Fron Pembebasan Islam Moro telah memperjuangkan sebuah negara Islam merdeka di sebelah selatan negara yang mayoritas berpenduduk Katolik itu sejak tahun-tahun 1960-an. Pemerintah dan pemberontak menandatangani gencatan senjata pada bulan Juli 2003, dan kedua pihak telah mengadakan perundingan tak resmi berulang kali. Perundingan resmi dijadwalkan akan dimulai bulan Juni mendatang.