Ada dua hal yang menguras perhatian publik terkait Pemilu 2019. Pertama, proses penyelenggaraanya, dan kedua hasilnya. Meski menguras emosi, semua pihak diminta tetap rasional dalam bersikap.
Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal pada Pemilu 2019 terus bertambah.
KPU Provinsi Sulawesi Tengah mengatakan pelaksanaan pemungutan suara ulang dan pemungutan suara lanjutan Pemilu 2019 di Sulawesi Tengah berlangsung lancar dan aman, meskipun di beberapa TPS tingkat partisipasi pemilih turun antara 20 hingga 30 persen dibandingkan ketika pemilu serentak 17 April.
Beberapa hari terakhir beredar kabar burung bahwa satu per satu partai politik yang berkoalisi dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto – Sandiaga Uno – mulai merapat ke pihak seberang. Badan Pemenangan Nasional BPN Prabowo-Sandi membantah hal itu.
Jumlah petugas Pemilu 2019 yang meninggal atau yang jatuh sakit karena kelelahan terus bertambah. Di sisi lain, ada kelompok yang menuding Penyelenggara Pemilu 2019 bertindak curang.
Isu diaspora Indonesia yang sudah menjadi warga negara Amerika berusaha ikut mencoblos pemilu RI bukan hal baru. Begitu pula dalam pemilu tahun ini, masih ada saja diaspora Indonesia WNA yang mencoba keberuntungannya mengelabui petugas PPLN.
Tingkat keterpilihan calon legislatif perempuan masih rendah meskipun Undang-undang Pemilu telah mengamanatkan angka minimal 30 persen untuk pencalonan DPR.
KPU Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) akan digelar di 56 TPS di 12 Kabupaten/Kota. Pemungutan Suara ulang akan diikuti oleh lebih 9 ribu Daftar Pemilih Tetap. Pemungutan Suara Ulang diagendakan dapat berlangsung selambat-lambatnya tanggal 27 April 2019.
Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta penyelenggara pemilihan umum, termasuk KPU, serta aparat keamanan untuk bertindak jujur dan adil ketika menghitung dan merekapitulasi suara.
Sebelum dan sesudah penyelenggaraan Pemilu 2019, banyak isu yang berkembang di masyarakat bahwa pemerintah telah bekerja sama dengan penyelenggara Pemilu untuk memenangkan salah satu capres dan cawapres.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi yang pertama mengaku gagal melenggang ke Senayan, setelah perolehan suaranya tak mampu menyentuh angka 4 persen. Kegagalan ini, diibaratkan pengamat seperti klub bola yang keliru memilih lapangan.
Tunjukkan lebih banyak