Banjir di selatan dan barat daya Zimbabwe telah menewaskan 246 orang dan menyebabkan hampir 2.000 orang kehilangan tempat tinggal sejak Desember.
Pemerintah Zimbabwe yang kekurangan uang memohon kepada badan-badan bantuan internasional agar membantu menangani kerusakan yang disebabkan oleh banjir tersebut.
Para pejabat mengatakan jalan dan jembatan tersapu banjir, memutuskan hubungan beberapa komunitas dengan tetangga sekitar mereka. Zimbabwe baru mulai bangkit dari dua musim kemarau yang menghancurkan panen baru-baru ini ketika banjir melanda.
Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) mengatakan tahun lalu Zimbabwe menghadapi tingkat kekurangan gizi anak terburuk dalam 15 tahun, padahal negara itu dulu dikenal sebagai “keranjang roti” atau produsen gandum dan biji-bijian Afrika Selatan. [as]