Israel Resmi Putuskan Hubungan Dengan Pemerintah Palestina

Israel telah memutuskan hubungan dengan pemerintah baru Palestina pimpinan Hamas, menyebut Otoritas Palestina itu sebuah “entitas yang memusuhi” Israel. Keputusan itu diiambil hari Ahad dalam pertemuan keamanan kabinet. Sebuah pernyataan dari penjabat PM Israel Ehud Olmert mengatakan Israel akan berusaha merongrong pemerintah pimpinan Hamas dan menolak bertemu pejabat-pejabat asing yang bertemu dengan anggota-anggota Hamas dalam kunjungan ke kawasan itu.

Olmert juga berjanji tidak akan mengendurkan serangan-serangan Israel yang telah menewaskan 15 warga Palestina, terutama militan, sejak Jumat. Ia mengatakan kepada kabinetnya siapa pun yang menembakkan roket dan ikut dalam tindak teror akan dihadapi tanpa ragu-ragu. Israel melancarkan serangan-serangan untuk menghentikan tembakan roket dari Jalur Gaza ke Israel selatan. Hamas menggambarkan serangan itu sebagai pembantaian tetapi mengatakan tidak akan mengendalikan kaum militan.

Sementara, dalam insiden terpisah tentara Israel membunuh seorang tersangka teroris senior dalam sayap militer Fatah di kota Bethlehem di Tepi Barat. Berita-berita di Israel mengatakan tersangka itu terbunuh ketika tentara Israel mengepung sebuah gedung di Bethlehem dan tersangka keluar membawa senjata otomatis. Para saksi mata mengatakan ia ditembak ketika ia menyerah. Tentara Israel telah menewaskan 16 warga Palestina sejak hari Jumat, ketika Israel melancarkan serangan yang ditujukan untuk menghentikan tembakan roket dari Jalur Gaza ke Israel selatan di dekatnya. Kabinet Palestina mengadakan sidang darurat hari Ahad untuk merencanakan tanggapan terhadap serangan itu. Tetapi tidak ada rincian yang muncul dari sidang dua jam itu.