Tautan-tautan Akses

Wartawan Washington Post yang Ditawan Iran Diberitahu Korannya Tidak Ada


Wartawan Washington Post Jason Rezaian (kanan) disambut oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry saat pembukaan newsroom Washington Post di Washington, 28 Januari 2016.
Wartawan Washington Post Jason Rezaian (kanan) disambut oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry saat pembukaan newsroom Washington Post di Washington, 28 Januari 2016.

Wartawan harian Washington Post yang ditawan Iran, Jason Rezaian, mengatakan para penangkapnya memberitahunya bahwa surat kabar itu tidak ada, dan tidak ada orang yang mengetahui nasibnya.

Rezaian, yang dipenjara di Iran selama 545 hari, disambut hangat Kamis oleh rekan-rekannya dan Menteri Luar Negeri John Kerry di markas Washington Post, tidak jauh dari Gedung Putih di pusat kota Washington.

Rezaian dengan terbata-bata menceritakan kisahnya. "Selama 18 bulan di tahanan, interogator Iran memberitahu saya bahwa harian Washington Post tidak ada, bahwa tidak ada yang mengetahui nasib saya, bahwa pemerintah AS tidak akan berusaha membebaskan saya," kata mantan kepala biro di Teheran itu. "Kini saya berada di ruangan dengan orang-orang yang membantu membuktikan bahwa Iran salah."

Rezaian, 39 tahun, mengatakan "sangat terharu" karena banyak orang, termasuk para pejabat pemerintah AS, wartawan, keluarga dan teman yang berjuang sejak lama agar Iran membebaskannya.

Sebuah pengadilan Iran menyatakan dia bersalah melakukan espionase, tetapi rincian dakwaan atau putusan pengadilannya tidak pernah diumumkan. [vm/ii]

XS
SM
MD
LG