Tautan-tautan Akses

Warga California Bisa Pilih Identitas Non-Biner


Maria Munir yang mengungkapkan identitasnya sebagai non-biner, menangis pada saat mengajukan pertanyaan kepada Presiden Amerika Barack Obama di Royal Agricultural Halls di London, Inggris, 23 April 2016. Negara bagian California baru saja mengeluarkan undang-undang yang memungkinkan para non-biner untuk mencantumkan indentitas mereka pada SIM dan akta kelahiran.
Maria Munir yang mengungkapkan identitasnya sebagai non-biner, menangis pada saat mengajukan pertanyaan kepada Presiden Amerika Barack Obama di Royal Agricultural Halls di London, Inggris, 23 April 2016. Negara bagian California baru saja mengeluarkan undang-undang yang memungkinkan para non-biner untuk mencantumkan indentitas mereka pada SIM dan akta kelahiran.

Berkat sebuah undang-undang baru, penduduk California yang tidak mengidentifikasi diri mereka sebagai laki-laki maupun perempuan, kini bisa memilih opsi ketiga pada SIM dan akta kelahiran mereka.

Sebagian orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai non-biner tidak menggunakan panggilan ‘he’ (kata ganti dia - laki-laki) atau ‘she’ (kata ganti dia – perempuan), melainkan menggunakan ‘they’ (mereka).

Carly Mitchell terlahir sebagai seorang perempuan. Sewaktu kecil, Carly menyukai olahraga, tapi terkadang juga senang bermain boneka. Pada suatu ketika, Carly menyadari dia tidak teridentifikasi dengan jenis kelamin apa pun.

“Dalam hal gender, saya bukan laki-laki atau perempuan. Dan itu membingungkan bagi banyak orang, dan bahkan bisa menyebabkan orang kesal dan menggunakan kekerasan terhadap saya. Tapi saya tidak tahu harus berkata apa… saya adalah saya,” kata Carly Mitchel, seorang individu non-biner.

Semasa remaja, Carly menggunakan hormon perempuan untuk alasan medis, kemudian mempertimbangkan menggunakan testosteron untuk meningkatkan maskulinitas… semua dilakukan agar bisa melebur dalam masyarakat. Tapi itu semua justru menambah tingkat depresi Carly.

“Sulit sekali, tidak mudah berada dalam masyarakat dimana saya terlahir dengan tubuh dan identitas yang tidak sesuai, dan mendengar orang-orang berkata: “Jalani sajalah!” Saya merasa tidak nyaman menjadi seorang manusia,” kata Carly

Kini pada usia 36 tahun, Carly adalah seorang yang atletis dan menyukai olahraga, serta sensitif dan artistik. Tapi orang-orang non-biner terkadang membuat orang lain kebingungan.

“Suatu hari, pada bulan Juli atau Agustus yang panas, AC dalam sasana kebugaran mungkin rusak dan semua laki-laki di dalam gym melepas kaos mereka. Lalu saya melepas kaus juga. Dan tidak lama kemudian polisi menggelandang saya keluar," cerita Carly.

Pemilik sasana kebugaran itu mengatakan kepada Carly bahwa dia hanya diperbolehkan masuk apa bila berlaku baik.

"Yang berarti “ikuti aturan gender saya. Sedangkan itu bukan gender saya,” ujar Carly.

Carly meyakini gender sebenarnya adalah sebuah spektrum, ketimbang dua opsi berlawanan. Undang-undang baru California merefleksikan hal itu – memberi orang-orang non-biner, hak untuk memiliki dokumen resmi yang mengklasifikasi identitas sesuai kehendak mereka. [vm/jm]

XS
SM
MD
LG