Tautan-tautan Akses

Uganda Dakwa 8 Jurnalis dengan Tuduhan Pengkhianatan


Presiden Rwanda Paul Kagame (kiri) dan Presiden Uganda Yoweri Museveni (tengah) (foto: ilustrasi). Harian Red Peper dituduh menyiarkan laporan palsu bahwa Presiden Uganda Yoweri Museveni berencana menggulingkan Presiden Rwanda Paul Kagame.
Presiden Rwanda Paul Kagame (kiri) dan Presiden Uganda Yoweri Museveni (tengah) (foto: ilustrasi). Harian Red Peper dituduh menyiarkan laporan palsu bahwa Presiden Uganda Yoweri Museveni berencana menggulingkan Presiden Rwanda Paul Kagame.

Pihak berwajib Uganda telah menahan delapan staf senior harian nasional Red Peper dan mendakwa mereka dengan tuduhan pengkhianatan.

Polisi menggerebek kantor harian berbahasa Inggris milik swasta itu hari Selasa (21/11) petang dan menahan para jurnalis yang mereka tuduh menyiarkan laporan palsu sehari sebelumnya.

Laporan itu, yang mengutip sumber-sumber yang tidak disebut namanya, mengatakan bahwa Presiden Uganda Yoweri Museveni berencana menggulingkan Presiden Rwanda Paul Kagame.

Selain penghianatan, para jurnalis itu didakwa dengan tuduhan “komunikasi ofensif dan publikasi informasi yang dapat mengancam keamanan nasional,” kata juru bicara polisi Emilian Kayima kepada Reuters.

LSM pemantau media berbasis di Amerika, Komite untuk Melindungi Jurnalis, telah menghimbau Uganda agar para jurnalis itu segera dibebaskan.

Media lokal, termasuk Red Pepper, telah melaporkan bulan ini mengenai ketegangan antara Uganda dan negara tetangganya, Rwanda, karena pertikaian dalam bidang ekonomi dan keamanan. Kementerian luar negeri Uganda menyanggah laporan-laporan itu dan menyatakan hubungan antara kedua negara baik-baik saja. [ds]

Recommended

XS
SM
MD
LG