Jam malam dari pukul 8 sampai 5 pagi itu diberlakukan 22 Januari, karena dipicu oleh berbagai demonstrasi yang diwarnai kekerasan menentang pengangguran di seluruh negara itu.
Dengan tingkat pengangguran pemuda hampir 30 persen, protes-protes memburuk menyusul kematian seorang laki-laki pengganggur di pusat kota Kasserine.
Pemuda itu, yang gagal diterima bekerja di instansi pemerintah, memanjatmenara transmisi listrik dan meninggal karena tersengat listrik dalam protes 16 Januari. Berbagai demonstrasi di kota itu kemudian menyebar ke rilayah lain, termasuk ibukota Tunis, di mana toko-toko dan sebuah bank dibakar dan dijarah.
Kementerian Dalam Negeri Tunisia mengatakan keamanan telah membaik sejak protes-protes pecah. [vm/ii]
Tunisia mengatakan akan mencabut jam malam yang diberlakukan di seluruh negara itu bulan lalu di tengah kerusuhan sosial terburuk sejak revolusi tahun 2011 di negara tersebut.