Tautan-tautan Akses

Trump dan Biden Beri Penghormatan untuk Korban Serangan 11 September


Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump menghadiri peringatan Serangan 11 September di Shanksville, Pennsylvania, 11 September 2020. (Foto: Brendan Smialowski / AFP)
Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump menghadiri peringatan Serangan 11 September di Shanksville, Pennsylvania, 11 September 2020. (Foto: Brendan Smialowski / AFP)

Presiden AS Donald Trump dan kandidat presiden dari partai Demokrat Joe Biden bergabung bersama rakyat Amerika dalam memberi penghormatan kepada hampir 3.000 orang yang tewas dalam serangan pesawat oleh teroris pada 11 September 2001 terhadap AS.

Trump berbicara pada upacara Jumat pagi (11/9) di Monumen Nasional Penerbangan 93 di dekat Shanksville, Pennsylvania, di mana 40 penumpang tewas. Biden menghadiri upacara peringatan di Monumen dan Museum 11/9 di New York. Biden dijadwalkan memberi penghormatan kepada para korban di Shanksville pada Jumat sore.

“Hari ini, kita memberi penghormatan atas pengorbanan mereka, dan kita berduka sangat dalam bagi hampir 3.000 jiwa yang berharga yang direnggut dari kita pada 11 September 2001,” kata Trump. “Kepada semua keluarga 11/9 di berbagai penjuru negara ini, Ibu Negara dan saya mengunjungi tempat yang suci ini dengan sangat menyadari bahwa kami tidak dapat mengisi kekosongan dalam hati Anda atau menghapus kesedihan yang sangat besar pada hari ini. Kami menjanjikan Anda cinta yang tak tergoyahkan, dukungan dan dedikasi dari seluruh rakyat Amerika.”

Selain menghadiri upacara peringatan, Biden mengatakan bahwa ia akan memberi penghormatan kepada para korban dengan menangguhkan iklan kampanye dan kegiatan kampanye lainnya pada hari Jumat ini.

“Saya tidak akan membuat berita apapun hari ini,” kata Biden. “Saya tidak akan berbicara apapun selain mengenai 11 September. Kami menurunkan semua iklan kami. Ini merupakan hari yang khidmat dan begitulah kita akan tetap melakukannya.”

Calon presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS, Joe Biden dan istrinya Jill Biden turun dari pesawat di Bandara New Castle di New Castle, Delaware, Jumat, 11 September 2020.
Calon presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS, Joe Biden dan istrinya Jill Biden turun dari pesawat di Bandara New Castle di New Castle, Delaware, Jumat, 11 September 2020.

Pada upacara peringatan 11 September di New York, Biden melihat seorang perempuan lanjut usia di kursi roda sambil membawa foto putranya yang tewas dalam serangan itu pada usia 43 tahun. Biden, yang putranya, Beau, meninggal karena kanker otak, mengambil foto itu dan mengatakan “ini tak akan pernah pergi,” kata-kata yang diulang-ulang perempuan itu.

Wakil Presiden Mike Pence juga mengunjungi acara peringatan 11 September di New York, yang memiliki tradisi yang telah lama dipertahankan yakni melarang politisi berpidato, meskipun mereka dapat menghadirinya. Biden hadir dalam acara itu sebagai wakil presiden pada tahun 2010, dan Trump sebagai kandidat presiden pada tahun 2016.

Pence kemudian menghadiri acara Tunnel to Towers Foundation di dekat lokasi itu, di mana ia dan istrinya, Karen, membaca ayat-ayat Alkitab.

Peringatan tahun ini dipersulit oleh keharusan menjaga jarak sosial karena krisis kesehatan akibat wabah virus corona, dan pada waktu berlangsung protes di berbagai penjuru negeri atas kebrutalan polisi dan ketidakadilan rasial.

Kunjungan Trump dan Biden ke Pennsylvania berlangsung hanya beberapa pekan sebelum pemilihan presiden 3 November. Pennsylvania, yang dimenangkan Trump dengan selisih kurang dari setengah persen dari lawannya pada tahun 2016, merupakan negara bagian yang harus dimenangkan kedua kandidat. Sebagian besar jajak pendapat yagn diterbitkan di RealClearPolitics.com menunjukkan Biden unggul di Pennsylvania hingga 9 persen.

Sembilan belas tahun silam, jet-jet penumpang dibajak oleh pengikut kelompok ekstremis Islamis al-Qaida, menabrak gedung World Trade Center di New York dan Pentagon di sebelah selatan Washington, sementara satu lagi jatuh di Shanksville.

Hampir 3.000 orang meninggal dalam serangan itu, serangan yang paling banyak menewaskan korban dalam sejarah Amerika. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG