Tautan-tautan Akses

Trump Ancam akan Hentikan Briefing Pers di Gedung Putih


President AS Donald Trump dan Juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer (kanan).
President AS Donald Trump dan Juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer (kanan).

Di antara serangkaian tweet yang dikirim Jumat (12/5) pagi, Presiden Donald Trump mengancam akan menghentikan briefing pers yang diadakan tiap hari di Gedung Putih.

"Mungkin hal terbaik yang harus dilakukan adalah membatalkan semua briefing press" dan memberikan jawaban tertulis supaya lebih akurat???".

Trump menulis, setelah tweet sebelumnya yang mengatakan bahwa karena kesibukannya menjalankan pemerintahan , stafnya tidak bisa diharapkan untuk memberikan informasi dengan "ketepatan yang sempurna".

Asosiasi Koresponden Gedung Putih dengan cepat mengutuk usulan itu, dan menekankan pentingnya briefing pers.

"Pertemuan Gedung Putih dan jumpa pers memberikan kesempatan besar dan simbolis bagi para wartawan untuk mengajukan pertanyaan kepada pejabat di tingkat tertinggi pemerintah Amerika," kata Ketua perhimpunan itu , Jeff Mason, dalam sebuah pernyataan.

"Menghilangkan briefing akan mengurangi pertanggungjawaban, transparansi, dan kesempatan bagi warga Amerika untuk melihat bahwa dalam sistem politik di Amerika, tidak ada tokoh politik yang tidak bisa ditanyai," tambahnya.

Para wartawan menanyai juru bicara Gedung Putih Sean Spicer tentang tweet Presiden Trump itu pada hari Selasa. Spicer menanggapi dengan menekankan tugas berat staf Gedung Putih, dan bagaimana media tampaknya berusaha mencari-cari kesalahan atau keterangan yang berbeda-beda dalam briefing.

"Kami datang ke sini dan mencoba melakukan semua yang dapat kami lakukan untuk memberi Anda dan warga Amerika apa yang dia lakukan untuk menjaga agar negara tetap aman, dan apa yang dilakukannya untuk meningkatkan pekerjaan," kata Spicer.

"Tetapi kita lagi-lagi melihat wartawan berusaha mempertanyakan tiap perkataan, dan bukannya berusaha melihat apa yang sebenarnya dikatakan."

Presiden Trump telah berbicara menentang media sejak awal kampanyenya, sering menuduh jaringan kantor berita besar menyebarkan "berita palsu". [sp]

XS
SM
MD
LG