Tautan-tautan Akses

Saudi Gagalkan 2 Rencana Serangan Militan


Polisi Saudi mengamankan lokasi pasca serangan militan di Jeddah (foto: ilustrasi).
Polisi Saudi mengamankan lokasi pasca serangan militan di Jeddah (foto: ilustrasi).

Arab Saudi hari Minggu (30/10) mengatakan dalam beberapa pekan terakhir ini telah menggagalkan dua rencana militan.

Menurut pemerintah Arab Saudi, pada rencana pertama, seorang militan ISIS berupaya membunuh beberapa petugas polisi. Sementara pada rencana kedua, sebuah mobil bermuatan bom yang diparkir di lokasi pertandingan sepakbola dengan Uni Emirat Arab direncanakan untuk diledakkan.

Kedua rencana yang berhasil digagalkan itu diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, ketika negara kerajaan beraliran Sunni itu berupaya mengatasi afiliasi lokal ISIS di negara mereka dan sekaligus kerusuhan di daerah bagian timur yang didominasi kelompok Syiah.

Dalam pernyataan tertulis Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi yang disampaikan oleh kantor berita resmi negara itu – Saudi Press Agency (SPA) – sebagaimana dikutip Associated Press, diketahui bahwa rencana pertama bertujuan membunuh sejumlah polisi di pusat propinsi Shaqraa. Dikatakan bahwa empat warga Saudi yang menerima instruksi dari seorang pemimpin ISIS di Suriah ditangkap sebelum menjalankan instruksi itu.

Sementara rencana kedua yang melibatkan sekelompok militan menargetkan untuk meledakkan sebuah mobil berisi bom pada saat pertandingan sepakbola antara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab di sebuah stadion di Jeddah. Ditambahkan, dua warga Palestina, seorang warga Suriah dan seorang warga Sudan ditangkap pada 10 Oktober lalu, sehari sebelum pertandingan itu dilangsungkan FIFA. Belum jelas apakah rencana kedua itu juga melibatkan ISIS. Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi tidak mengatakan apakah mereka yang ditangkap itu sudah didampingi kuasa hukum.

Secara terpisah Kementerian Dalam Negeri itu mengidentifikasi delapan warga Arab Saudi dan seorang warga Bahrain yang dicari karena serangan terhadap pasukan keamanan dan sabotase di bagian timur negara kerajaan itu. Sejumlah penembakan menarget polisi terjadi di daerah itu pasca eksekusi seorang tokoh Syiah berpengaruh Januari lalu.

Ancaman militan di Arab Saudi ini merupakan yang paling serius yang dihadapi setelah pemberontakan Al Qaeda sepuluh tahun lalu. [em/jm]

XS
SM
MD
LG