Tautan-tautan Akses

Program Pengentasan Kemiskinan Perlu Fokus pada Kesehatan dan Pendidikan Kaum Muda


Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (kiri) bersama aktor Matt Damon membahas pengentasan kemiskinan.
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (kiri) bersama aktor Matt Damon membahas pengentasan kemiskinan.

Para pemimpin badan-badan pembangunan mengatakan perjuangan untuk mengatasi kemiskinan membutuhkan fokus yang lebih agresif pada kesehatan dan pendidikan kaum muda dan rentan. Pejabat-pejabat LSM dan badan pembangunan tersebut baru-baru ini berbicara di Konferensi Global Institut Milken di Los Angeles, di mana Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim memperingatkan bahwa kalau tidak digunakan pendekatan seperti bisnis dalam menangani upaya bantuan pembangunan global maka kerusuhan sosial akan meluas.

Satu dari 10 orang di seluruh dunia hidup dalam kemiskinan ekstrem, yang didefinisikan oleh Bank Dunia sebagai mereka yang berpendapatan kurang dari satu dolar 90 sen per hari atau kurang dari 27 ribu rupiah per hari.

Malnutrisi, terhambatnya pertumbuhan dan gangguan kognitif mengimbas lebih dari 30% anak-anak di sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan, dan membuat mereka tidak siap menghadapi perekonomian di masa depan yang semua serba otomatis.

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan jumlah itu membaik tetapi tidak cukup cepat.

“Banyak orang akan merasa diri mereka kurang berpendidikan dan tanpa ketrampilan untuk berkompetisi dalam ekonomi masa depan, dan begitu banyak negara menuju kerentanan, konflik, kekerasan dan kemudian tentunya ekstremisme dan migrasi. Hal ini akan terjadi jika kita tidak mengubah pola pikir kita,” kata Jim.

Ada kisah sukses dalam perjuangan mengatasi penyakit dan buta huruf, demikian ujar Rajiv Shah, mantan Kepala USAID yang kini memimpin Yayasan Rockefeller.

“Kalau Anda melihat negara-negara seperti Rwanda, mereka berhasil menurunkan angka kematian anak hingga 70% dalam satu dekade. Jadi kita tahu bahwa negara-negara ini dapat berhasil. Yang dibutuhkan adalah kemauan politik, dan lebih fokus pada sains dan teknologi,” ujar Rajiv.

China kini adalah pemain baru dalam pembangunan dunia. Menurut satu hitungan pinjaman dan bantuannya kepada 140 negara selama periode 14 tahun, melebihi 350 miliar dolar. Restriksi hutang badan bantuan baru China terkait korupsi, tata kelola dan hak asasi manusia tidak seketat yang berlaku untuk badan bantuan negara-negara Barat.

Matt Ferchen di Carnegie-Tsinghua Center for Global Policy mengatakan, “Di pihak China, mereka pada dasarnya mengklaim bahwa bentuk interaksi mereka, yang pada dasarnya adalah menjalankan bisnis, adalah lebih baik dari pada yang dilakukan institusi Barat pada masa lalu.”

Sebagian kalangan menganggap keterlibatan China yang meningkat di negara-negara berkembang mengkhawatirkan, tetapi Mark Ferchen mengatakan dampak sebenarnya belum diketahui.

Pemberian pinjaman Bank Dunia tahun lalu untuk meningkatkan infrastruktur atau memenuhi kebutuhan dasar seperti kesehatan dan pendidikan, mencapai hampir 60 miliar dolar.

Jim mengatakan Bank Dunia akan mengeluarkan peringkat negara-negara dalam “Human Capital Index” pertama yang dikeluarkannya untuk membandingkan investasi dalam kebutuhan manusia atas dasar negara demi negara.

Seorang pekerja sektor kesehatan menyambut baik pendekatan itu.

“Jika kita tidak mempertimbangkan orang sebagai bagian dari aset kita – aset terbesar yang kini miliki adalah bakat – maka kita tidak akan pernah bisa membuka kunci potensi kreativitas untuk inovasi generasi mendatang, untuk solusi yang kita punyai di pasar,” tukasnya.

Para analis mengatakan dunia yang stabil dan makmur harus terfokus pada kebutuhan manusia, dan pada akhirnya itu adalah bisnis yang baik. [em/ds]

Recommended

XS
SM
MD
LG