Perdana Menteri Macedonia Nikola Gruevski berencana untuk mengajukan pengunduran diri hari Jumat (15/1), sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri kebuntuan politik di negara Balkan.
Gruevski mengatakan dalam pidato televisi hari Kamis (14/1) bahwa ia akan memenuhi janji dengan mengundurkan diri paling sedikit 100 hari sebelum pemilihan anggota parlemen baru yang ditetapkan tanggal 24 April, sebagaimana yang diwajibkan dalam kesepakatan yang dimediasi bulan Juli lalu oleh Uni Eropa.
Pemerintah sementara yang dipimpin oleh golongan konservatif akan mengambil alih kekuasaan sampai pemilu dilangsungkan.
Pemimpin oposisi utama Zoran Zaev menentang tanggal 24 April untuk pemilihan dini, dengan mengatakan bahwa persyaratan-persyaratan untuk menjamin pemilu yang adil belum dipenuhi.
Krisis politik timbul di Macedonia setelah pemilu bulan April 2014 yang dicemari oleh tuduhan kecurangan. Pihak oposisi memprotes dugaan kecurangan dengan memboikot parlemen.
Krisis semakin buruk tahun lalu ketika pihak oposisi menuduh perdana menteri secara ilegal menyadap telepon 20.000 orang, termasuk politisi, hakim, dan diplomat.
Pihak oposisi mengatakan rekaman-rekaman percakapan telepon itu mengungkap korupsi tingkat tinggi. Gruevski membantah tuduhan itu dan mengatakan rekaman-rekaman itu adalah hasil rekayasa. [sp/ds]
