Dalam referendum minggu lalu, para pemilih di Swiss menolak proposal serupa tapi negara-negara lain sedang mempertimbangkan konsep radikal ini yang dikatakan pendukungnya lebih murah dari pada program kesejahteraan sosial biasa.
Dalam blog online perusahaan modal usaha California, Y Combinator dikatakan 100 keluarga yang dipilih secara acak di kota Oakland akan menerima antara 1.000 dolar sampai 2.000 dolar per bulan selama enam bulan sampai satu tahun.
Perusahaan itu mengatakan uji coba itu akan membantu pengumpulan data mengenai bagaimana orang berperilaku khususnya dalam situasi ekonomi yang berubah dengan cepat di California.
Karena makin banyak pekerjaan hilang diambil alih komputer dan robot, Y Combinator ingin melihat apakah orang-orang yang mendapat gaji pokok akan “menjadi relawan, bekerja, atau tidak bekerja ” kata perusahaan itu dalam blognya.
“Kami berharap gaji pokok akan mendorong kebebasan dan ingin melihat bagaimana orang menikmati kebebasan itu”.
Dilihat sepintas, ide memberi seseorang uang tanpa imbalan apapun tampak tidak masuk akal.
Tapi, setiap negara di dunia termasuk negara kaya seperti Swiss punya program kesejahteraan sosial yang membantu orang-orang yang berada dibawah tingkat kemiskinan.
Pendukung ide ini mengatakan bantuan berupa gaji pokok lebih murah dari pada tunjangan kesejahteraan yang memerlukan birokrasi rumit. Bantuan itu jelas dan sederhana. Orang menerima cek setiap bulan dan tidak perlu menyerahkan dokumen apapun untuk menjelaskan apa yang mereka lakukan dengan uang itu.
Para pendukungnya juga mengatakan orang yang tidak perlu bersusah payah untuk bisa makan akan terdorong untuk mencari pendapatan tambahan atau meluangkan waktu dan upaya guna menambah ketrampilan dan pengetahuan.
Mereka juga mengatakan program itu akan mengurangi kejahatan sehingga akan mengurangi biaya penegakan hukum.
Program- program serupa sudah diusulkan di Finlandia, Belanda, Kanada dan Kenya. [my/ii]
