BEIJING —
Pihak berwenang di Tiongkok telah memerintahkan pedagang ritel untuk berhenti menjual petasan bermerek “Tokyo Big Bang” karena akan merusak hubungan dengan Jepang, menurut seorang produsen petasan pada Kamis (7/2).
Hubungan antara Tiongkok dan Jepang telah menegang belakangan ini karena kedua pihak berseteru memperebutkan kepulauan di Laut China Timur.
Sebagai akibatnya, pihak berwenang telah mengirimkan pesan bahwa “Tiongkok adalah negara yang cinta damai dan kita tidak seharusnya melakukan sesuatu yang dapat merusak persahabatan Tiongkok-Jepang,” ujar Yang, seorang manajer pabrik petasan Beijing Doudou Fireworks Company, yang memproduksi petasan yang dimaksud.
Alasan pemberian merek tersebut adalah untuk patriotisme dan mencari keuntungan, ujarnya.
"Kami pikir jika namanya terkait dengan politik dan tren yang ada, petasan itu akan terjual banyak. Selain itu karena kami patriotik,” ujar Yang.
“Pembeli menyukainya dan di beberapa tempat petasan itu terjual habis,” ujarnya. “Larangan ini akan mengurangi keuntungan kita, tapi tidak masalah, sejauh kepentingan nasional tidak terimbas.”
Petasan dan kembang api adalah bagian penting dari perayaan Tahun Baru China, yang jatuh hari Minggu dan menandakan permulaan Tahun Ular. Di seluruh negeri, warga menyalakan petasan siang malam di jalanan. Masyarakat Tiongkok meyakini bahwa suara petasan akan mengusir roh jahat dan nasib buruk. (AP)
Hubungan antara Tiongkok dan Jepang telah menegang belakangan ini karena kedua pihak berseteru memperebutkan kepulauan di Laut China Timur.
Sebagai akibatnya, pihak berwenang telah mengirimkan pesan bahwa “Tiongkok adalah negara yang cinta damai dan kita tidak seharusnya melakukan sesuatu yang dapat merusak persahabatan Tiongkok-Jepang,” ujar Yang, seorang manajer pabrik petasan Beijing Doudou Fireworks Company, yang memproduksi petasan yang dimaksud.
Alasan pemberian merek tersebut adalah untuk patriotisme dan mencari keuntungan, ujarnya.
"Kami pikir jika namanya terkait dengan politik dan tren yang ada, petasan itu akan terjual banyak. Selain itu karena kami patriotik,” ujar Yang.
“Pembeli menyukainya dan di beberapa tempat petasan itu terjual habis,” ujarnya. “Larangan ini akan mengurangi keuntungan kita, tapi tidak masalah, sejauh kepentingan nasional tidak terimbas.”
Petasan dan kembang api adalah bagian penting dari perayaan Tahun Baru China, yang jatuh hari Minggu dan menandakan permulaan Tahun Ular. Di seluruh negeri, warga menyalakan petasan siang malam di jalanan. Masyarakat Tiongkok meyakini bahwa suara petasan akan mengusir roh jahat dan nasib buruk. (AP)