Tautan-tautan Akses

Pemerintah, Polri dan Masyarakat Amankan Jawa Timur Selama Lebaran


Sejumlah aparat gabungan TNI, Polri dan jajaran Pemkot Surabaya saat menggelar apel pengamanan Lebaran 2018 di halaman Balai Kota Surabaya, 11 Juni 2018 (Foto: Petrus Riski/VOA)
Sejumlah aparat gabungan TNI, Polri dan jajaran Pemkot Surabaya saat menggelar apel pengamanan Lebaran 2018 di halaman Balai Kota Surabaya, 11 Juni 2018 (Foto: Petrus Riski/VOA)

Pasca serangan bunuh diri di Surabaya dan penggerebekan teroris oleh Densus 88 Anti Teror di sejumlah daerah di Jawa Timur, polisi meningkatkan kewaspadaan keamanan menjelang, selama dan setelah libur Lebaran 2018. Sejumlah elemen masyarakat menyatakan akan terlibat dalam menjaga keamanan dan ketenangan di Jawa Timur selama Lebaran.

Kepolisian Daerah Jawa Timur menegaskan kewaspadaannya terhadap keamanan di Jawa Timur, pasca serangan bunuh diri di Surabaya pertengahan Mei lalu.

Memasuki musim mudik dan libur Lebaran, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Machfud Arifin, memerintahkan semua anggota polisi bersama masyarakat ikut menjaga keamanan di Jawa Timur agar tetap aman.

“Kami tidak boleh underestimate, semuanya all out untuk pengamanannya termasuk saat Idulfitrinya, kami perintahkan seluruh jajaran untuk waspada," kata Irjen Pol. Machfud Arifin, Kapolda Jawa Timur.

"Kami berharap pada masyarakat, disamping kenyamanan dalam beribadah, jangan lupa faktor keamanan perlu dipertimbangkan. Termasuk kalau salat di tempat-tempat terbuka itu jangan sampai ada risiko kendaraan nyelonong macam-macam," ujar Machfud.

Kepala Humas Pemerintah Kota Surabaya, Mohammad Fisker, juga menyatakan kesiapan pemerintah kota ikut mengamankan Surabaya selama libur Lebaran 2018. Selain pusat-pusat perekonomian, sarana umum dan permukiman warga yang ditinggal mudik, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Pemkot Surabaya akan mengamankan rumah-rumah ibadah di Surabaya. Sejumlah gedung gereja menjadi perhatian serius untuk diamankan.

“Pengamanan untuk libur Lebaran sampai selesainya Lebaran itu ditingkatkan, seperti rumah-rumah ibadah semuanya, gereja menjadi atensi," kata Mohammad Fisker. "Ada penjagaan yang lebih tinggi, tidak seperti biasanya. Di depan gereja contohnya, kita pasang barrier sama palang kuda, lalu ada Satpol PP, dari Linmas, berkoordinasi dengan Polisi dan TNI di lapangan, untuk melakukan semacam pengawasan jaga di sana.”

Sejumlah elemen masyarakat menyatakan terlibat dalam pengamanan Lebaran kali ini, untuk memastikan tidak ada gangguan dan ancaman terhadap keamanan masyarakat.

Baca Juga: Polda Jawa Timur Serahkan 7 Anak dari Terduga Teroris kepada Kementerian Sosial

Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jawa Timur, Agatha Retnosari, mengatakan sejumlah anggota Pemuda Katolik di beberapa daerah telah menyatakan keikutsertaannya dalam pengamanan Lebaran, terutama saat umat Islam menjalankan salat Idulfitri.

Kata Agatha, beberapa Komisariat Cabang Pemuda Katolik (PK) di beberapa daerah akan menjaga tempat-tempat pelaksanaan salat Ied bersama dengan Banser atau komponen Nahdhlatul Ulama (NU) lainnya.

“Mereka akan pakai seragam bareng, terus jaga salat Ied sama-sama. Kemudian kawan-kawan dari kabupaten Malang akan melakukan hal yang sama. Di Sidoarjo, cuma beberapa orang saja yang akan jaga waktu salat Ied," kata Agatha.

Sementara itu Mohammad Ridlwan dari Satkorwil Banser Jawa Timur, menyatakan telah menugaskan anggotanya untuk ikut dalam pengamanan di 400 titik pos mudik di 38 kabupaten dan kota di seluruh Jawa Timur.

Pemerintah, Polri dan Masyarakat Amankan Jawa Timur Selama Lebaran
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:31 0:00

Recommended

XS
SM
MD
LG