Presiden Uganda Yoweri Museveni menawarkan jaminan hari Senin (8/4) bahwa negaranya adalah tempat yang aman untuk dikunjungi setelah tim keamanan menyelamatkan seorang wanita Amerika dan sopirnya yang diculik oleh kawanan bersenjata di taman nasional.
“Kami akan menangani kantong-kantong terisolasi para penjahat ini,” tulis Museveni dalam cuitan di Twitter. “Namun, saya ingin meyakinkan negara dan turis,” bahwa Uganda aman dan kami akan terus meningkatkan keamanan di taman-taman nasional kami. Silakan datang dan nikmati Mutiara Afrika,” tambahnya.
Empat orang bersenjata tak dikenal menculik Kimberly Sue Endicott (56 tahun), dan sopirnya, Jean-Paul Mirenge, dekat kamp hutan belantara di dalam Taman Nasional Queen Elizabeth, Selasa malam. Pasangan lanjut usia yang dirampok tetapi tidak diculik memberi tahu petugas taman nasional tentang penculikan tersebut.
Penculikan terjadi di bagian Ishasha taman nasional itu, di dekat perbatasan dengan Republik Demokratik Kongo.
Juru bicara kepolisian Polly Namaye mengatakan para penculik, menggunakan telepon korban, menuntut uang tebusan 500 ribu dolar.
Tidak jelas hari Minggu (7/4) apakah uang tebusan itu dipenuhi untuk Endicott, yang berasal dari Costa Mesa, California, di mana ia memiliki toko kecil perawatan kulit.
Sementara itu, kedutaan Amerika di Kampala mengimbau warga Amerika agar berhati-hati ketika bepergian di Taman Nasional Queen Elizabeth karena adanya aktivitas keamanan yang berlangsung di sana. [lt]
