Menurut jajak pendapat CEMI, Partai Sosialis Demokrat Presiden Montenegro, Milo Djukanovic yang pro-Barat (DPS) unggul tipis dari aliansi pro-Serbia dan pro-Rusia dalam pemilihan parlemen pada Minggu (30/8).
Berdasarkan 89 persen surat suara dari sampel di tempat pemungutan suara, CEMI memperkirakan DPS memperoleh 34,8 persen suara, sementara aliansi partai-partai nasionalis Serbia, Untuk Masa Depan Montenegro, yang menginginkan hubungan lebih dekat dengan Serbia dan Rusia, tertinggal sedikit dengan 32,7 persen.
Karena tidak satu pun dari dua pesaing terbesar memperoleh 41 dari 81 kursi parlemen, yang diperlukan untuk memerintah sendiri, mereka harus membentuk mitra koalisi.
CEMI mengatakan Bangsa Yang Damai, aliansi partai-partai beraliran tengah yang juga menentang DPS, menempati posisi ketiga dengan 12,5 persen. Aliansi lainnya yang dipimpin oleh partai Aksi Reformasi Hijau (URA) mendapat 5,7 persen suara.
Hasil pemilu itu adalah kemunduran besar bagi DPS, yang telah berkuasa selama tiga dekade, dan bagi Djukanovic, yang memimpin negara itu melalui masa keruntuhan hebat bekas Yugoslavia pada 1990-an. Djukanovic juga memimpin ketika persatuan negara itu dengan Serbia pada 2006 dibubarkan dan mengarahkan negara itu bergabung pada NATO pada 2017.
Pemerintah yang pro-Serbia mungkin akan mengalihkan negara itu lebih dekat ke Serbia dan Rusia, tetapi diperkirakan tidak akan memimpin Montenegro keluar dari NATO dan mencampakkan upayanya menjadi anggota Uni Eropa. [my/pp]
