Parlemen Georgia telah mengukuhkan mantan diplomat tertinggi, Giorgi Kvirikashvili, sebagai perdana menteri, kurang dari seminggu setelah pendahulunya tiba-tiba mengundurkan diri setelah dua tahun memangku jabatan.
Dengan suara 86 banding 28, anggota parlemen di bekas republik Soviet itu menyetujui Kvirikashvili hari Selasa (29/12) petang, dan mengukuhkan pilihan kabinetnya. Keputusan itu diduga akan diratifikasi oleh Presiden Giorgi Margvelashvili pekan ini.
Sebelum pemungutan suara, Kvirikashvili - seorang teknokrat dengan pengalaman politik terbatas - berjanji akan bergerak maju dengan dorongan koalisi untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Barat. Dia juga berjanji akan meningkatkan usaha memperbaiki hubungan dengan Rusia yang rusak karena perang singkat tahun 2008.
Perdana menteri Irakli Garibashvili mengumumkan pengunduran dirinya tanggal 23 Desember tanpa penjelasan apapun.
Analis dan pihak oposisi mengaitkan langkah itu dengan usaha koalisi yang berkuasa untuk meningkatkan popularitasnya dalam menghadapi ekonomi yang sulit, menjelang pemilu yang akan diselenggarakan bulan Oktober 2016.
Survei baru-baru ini menunjukkan kepercayaan publik atas koalisi yang berkuasa turun menjadi 18 persen. [sp/ii]
