Presiden Amerika Barack Obama mengecam Kuba karena keadaan hak azasi manusia disana, dan menyebut perkembangan belakangan ini di negara pulau yang dipimpin komunis itu “sangat menggusarkan.”
Presiden Obama hari Rabu mengatakan perkembangan itu menunjukkan bahwa Kuba bukannya menggunakan kesempatan untuk memasuki zaman baru, melainkan terus menghadapi aspirasi rakyat Kuba dengan kepalan tinju.
Dalam pernyataannya, Presiden menyebut contoh meninggalnya pengeritik pemerintah yang melakukan mogok makan Orlando Zapata Tamayo, yang meninggal dunia setelah mogok makan 85 hari. Menurut pendukungnya, aksi tersebut dilakukan sebagai protes atas keadaan di dalam penjara. Presiden juga menyebut penindakan demonstran seperti oposisi “Perempuan Berpakaian Putih” yang berpawai secara teratur untuk menuntut pembebasan anggota keluarga mereka dari penjara.
Presiden Obama mengatakan ia tetap mendukung keinginan sederhana rakyat Kuba untuk dengan bebas menentukan masa depan mereka dan menikmati hak dan kebebasan yang merupakan definisi benua Amerika.