Tautan-tautan Akses

Menang di Alabama, Partai Demokrat Lebih Yakin Hadapi Pemilu Sela 2018


Setelah kemenangan Doug Jones dalam pertarungan kursi Senat di Alabama, Partai Demokrat kini lebih yakin menghadapi pemilu sela Kongres AS tahun depan.
Setelah kemenangan Doug Jones dalam pertarungan kursi Senat di Alabama, Partai Demokrat kini lebih yakin menghadapi pemilu sela Kongres AS tahun depan.

Lanskap politik Amerika tampaknya telah bergeser setelah kemenangan calon Partai Demokrat Doug Jones dalam pemilihan Senat di negara bagian Alabama yang dikenal sebagai kubu Partai Republik. Setelah kemenangan Jones, Partai Demokrat kini lebih yakin dengan keberhasilan mereka dalam pemilu sela Kongres tahun depan dan Partai Republik berupaya menemukan cara bangkit kembali.

Di Alabama, para pendukung bersukacita merayakan kemenangan calon Partai Demokrat Doug Jones atas calon Partai Republik Roy Moore.

“Kampanye ini adalah tentang kesantunan berpolitik dan memastikan semua orang di negara ini, bahwa di mana pun Anda tinggal, akan ada keadilan dalam hidup ini,” kata Jones.

Moore tidak mampu menampik tuduhan melakukan tindakan seksual yang tidak semestinya yang terjadi puluhan tahun lalu, yang melibatkan sejumlah perempuan yang ketika itu masih remaja, sementara Moore berusia 30 tahunan.

Tetapi Moore masih belum bersedia mengakui kekalahannya. “Kita telah dicoreng dengan hal-hal yang tidak baik. Kita telah dijerumuskan dan ini mengingatkan saya akan sebuah ayat dalam kitab Injil, yaitu Mazmur 40, yang mengatakan 'Saya menunggu dengan sabar akan datangnya pertolongan Tuhan'. Itulah yang akan kita lakukan sekarang.”

Di Gedung Putih, Presiden Donald Trump hari Rabu (13/12) mengatakan ia berharap memperoleh hasil berbeda.

“Saya berharap bisa mendapatkan satu kursi lagi di Senat. Banyak tokoh Partai Republik yang merasa berbeda. Mereka sangat gembira dengan hasil pemilihan itu. Tetapi sebagai pemimpin partai ini, saya ingin memperoleh kursi di Senat. Saya ingin mendukung sosok yang bertarung,” ujar Trump.

Sebagian kemenangan Doug Jones adalah karena begitu besarnya jumlah pendukung Partai Demokrat yang memberikan suara, khususnya warga Amerika keturunan Afrika. Moore dirugikan dengan sedikitnya jumlah pendukung Partai Republik yang memberikan suara dan adanya “write-in campaign” yang menurunkan perolehan suaranya. Write-in campaign” adalah kampanye politik yang mendorong warga untuk menulis nama calon yang tidak terdaftar, dan sistem ini digunakan dalam sebagian pemilu Amerika.

Tokoh-tokoh Partai Demokrat gembira dengan kemenangan di negara bagian yang selama ini menjadi pendukung kuat Partai Republik, termasuk diantaranya pemimpin faksi Demokrat di Senat Chuck Schummer.

“Jika kita menggabungkan semua kekuatan ini bersama-sama, yaitu basis pendukung yang bersemangat, kelompok milenial Demokrat, warga di pinggiran kota yang beralih pada Partai Demokrat; maka hal ini akan membawa kebaikan bagi kita,” ujar Schummer.

Kemenangan Doug Jones tentunya mengirim gelombang guncangan politik ketika kedua partai sama-sama bersiap menghadapi pemilu sela kongres tahun depan, demikian ujar analis Larry Sabato.

“Jika saya bertarung dalam kampanye Partai Republik untuk kursi di Senat, di DPR, untuk menjadi gubernur, untuk legislatif di negara bagian dll; maka saya akan sangat khawatir karena tampaknya ada gelombang kebangkitan yang besar dengan huruf raksasa “D”. “D” untuk kata Demokrat,” tukas Sabato.

Sementara itu, Presiden Trump masih terus berjuang dengan tingkat popularitasnya yang rendah.

Pemimpin-pemimpin faksi Republik di DPR dan Senat hari Rabu mengatakan mereka telah menyepakati versi akhir RUU Reformasi Perpajakan, janji utama dalam kampanye presiden lalu. Faksi Republik berharap bisa meloloskan RUU ini sebelum Jones dilantik sebagai senator bulan depan. [em/al]

XS
SM
MD
LG