"Kami merasa kali ini lebih dalam maknanya dan lebih mengerikan dibanding apa yang terjadi secara acak," ujar Mohamed Omar, direktur eksekutif yang mengelola masjid itu. "Ini juga menakutkan," tambahnya kepada kantor berita Associated Press.
Tidak ada seorang pun yang luka-luka dalam ledakan yang terjadi hari Sabtu (5/8) sekitar jam lima pagi. Kaca-kaca di kantor imam masjid itu pecah berantakan, baik akibat ledakan itu maupun obyek yang dilemparkan ke arahnya.
FBI masih menyelidiki kasus itu dan berupaya menentukan apakah insiden itu merupakan bagian dari kejahatan bermotif kebencian.
Gubernur Minnesota Mark Dayton, yang pada hari Minggu (6/8) ikut serta dalam pertemuan dengan para pejabat publik dan pemimpin masyarakat, menggambarkan ledakan itu sebagai "sangat tercela" dan "tidak menggambarkan Minnesota."
"Ini jelas aksi terorisme. Ini melanggar aturan hukum di Amerika," ujar Dayton dalam konferensi pers setelah pertemuan itu, sebagaimana dikutip Star Tribune. [em]