Tautan-tautan Akses

Larangan Pengibaran Bendera Uni Eropa di Kompetisi Eurovision Picu Kontroversi


Nemo, kontestan asal Swiss, membawakan lagu berjudul "The Code" dalam Grand Final Eurovision di Malmo, Swedia, pada 11 Mei 2024. (Foto: AP/Martin Meissner)
Nemo, kontestan asal Swiss, membawakan lagu berjudul "The Code" dalam Grand Final Eurovision di Malmo, Swedia, pada 11 Mei 2024. (Foto: AP/Martin Meissner)

Kompetisi lagu Eurovision terus menuai kontroversi yang belum pernah terjadi sebelumnya, beberapa hari setelah pemenangnya dinobatkan. Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara pada Senin (13/5) mengecam penyelenggara atas "ketidakkonsistenan" mereka saat melarang pengibaran bendera Uni Eropa di ruang konser selama final kompetisi itu.

Dalam sebuah surat yang sangat tajam, Wakil Presiden Komisi Uni Eropa Margaritis Schinas menulis kepada lembaga penyiaran European Broadcast Union yang berbasis di Swiss, yang menyelenggarakan kontes tersebut, bahwa pelarangan itu telah ikut "mendiskreditkan simbol yang menyatukan semua orang Eropa."

Dalam kontes yang sudah penuh dengan kontroversi itu, Komisi Eropa mengatakan sedang merencanakan "diskusi yang sangat hidup" dengan penyelenggara kompetisi mengenai pelarangan tersebut. Meskipun Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara tidak ikut berkompetisi, banyak negara anggotanya yang ikut serta, dan bendera biru bergambar bintang sering dianggap sebagai pemersatu semua pihak yang terlibat.

"Tindakan seperti itu telah membayangi apa yang seharusnya menjadi kesempatan yang menggembirakan bagi orang-orang di seluruh Eropa dan dunia untuk berkumpul bersama dalam perayaan," tulis Schinas.

Bendera Uni Eropa telah dikibarkan di berbagai acara dan di seluruh negara Uni Eropa, dan sering berkibar bersama bendera-bendera negara lain di balai kota yang kecil hingga di gedung-gedung pemerintahan yang besar.

Schinas sangat kecewa karena larangan tersebut muncul hanya sebulan menjelang pemilihan parlemen di seluruh Uni Eropa di mana Uni Eropa sebagai sebuah institusi menjadi objek perdebatan sengit dan sering diserang oleh partai-partai ekstremis.

“Ketidaksesuaian kebijakan European Broadcasting Union (EBU) telah membuat saya dan jutaan pemirsa Anda bertanya-tanya, untuk apa dan untuk siapa Kompetisi Lagu Eurovision ini?” demikian petikan surat itu.

Selama kompetisi yang berlangsung dalam satu minggu itu, pihak penyelenggara sudah diguncang dengan sejumlah demonstrasi yang memprotes keikutsertaaan Israel dalam acara itu, terkait perang yang tengah berlangsung di Gaza. Kontroversi diskualifikasi peserta dari Belanda karena insiden yang tidak pernah dijelaskan, ikut menambah carut marut kompetisi itu.

Jelang final, juru bicara EBU mengatakan pemegang tiket hanya diperbolehkan membawa dan mengibarkan bendera yang mewakili negara peserta, serta bendera pelangi yang menjadi simbol komunitas LGBTQ+.

Penyanyi Swiss, Nemo, memenangkan kompetisi ke-68 itu pada Sabtu (11/5) malam dengan lagu “The Code,” sebuah syair pop-rap opera tentang perjalanan penyanyi itu menuju identitas non-gender. [em/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG