Tautan-tautan Akses

Laporan: Perancis Desak Jepang Setujui Merger Renault-Nissan


Para pejalan kaki melintas di depan layar raksasa yang menyiarkan berita mengenai kasus hukump dan penangkapan Kepala Nissan Motor Carlos Ghosn di Tokyo, Jepang, 10 Desember 2018.
Para pejalan kaki melintas di depan layar raksasa yang menyiarkan berita mengenai kasus hukump dan penangkapan Kepala Nissan Motor Carlos Ghosn di Tokyo, Jepang, 10 Desember 2018.

Media Jepang melaporkan, Minggu (20/1), perusahaan mobil Perancis Renault menginginkan merger dengan Nissan, setelah penangkapan mantan CEO Nissan Carlos Ghosn. Tetapi menurut menteri ekonomi Perancis perubahan itu tidak ada dalam agenda pembicaraan.

Ghosn memimpin aliansi kuat antara Nissan, Mitsubishi dan Renault sebelum penangkapannya pada November dengan tuduhan penyalahgunaan keuangan.

Delegasi termasuk seorang Direktur Renault Martin Vial yang ditunjuk oleh pemerintah Perancis, mengajukan permintaan merger pada pembicaraan dengan para pejabat Jepang di Tokyo, menurut Kyodo News, mengutip sumber yang dekat dengan masalah itu, seperti dilansir AFP.

Pemerintah Perancis adalah pemegang saham terbesar di perusahaan Renault dengan saham lebih dari 15 persen, sementara Renault memiliki 43,4 persen dari produsen mobil Jepang, Nissan dan hak suara.

Penggabungan keduanya disambut baik oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, tulis Kyodo News.

Harian bisnis Jepang, Nikkei juga melaporkan permintaan merger oleh delegasi Perancis itu ditentang oleh Nissan karena akan memberi Paris pengaruh lebih besar atas perusahaan mobil Jepang itu.

Menurut Nikkei delegasi itu juga mengatakan, Renault ingin menunjuk CEO Nissan berikutnya, jabatan yang masih kosong sejak Ghosn ditangkap November lalu. [ps/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG