Sebuah kelompok ekstrem kanan pan-Eropa yang memiliki riwayat kekerasan telah mencarter sebuah kapal berbobot 422 ton dan menyatakan berencana akan menghadang para penyelundup manusia serta menghalau pulang migran yang ditemui di perairan lepas pantai Libya.
Organisasi-organisasi kemanusiaan menyatakan rencana intervensi itu merupakan provokasi yang dilakukan kelompok Defend Europe, yang merupakan bagian dari gerakan identitarian yang anti-Islam di Eropa. Para aktivis identitarianisme mendukung pelestarian identitas nasional dan kembalinya nilai-nilai tradisional Barat.
Mereka memperingatkan banyak orang bisa terancam, jika para aktivis ekstrem kanan menghalangi operasi penyelamatan pengungsi di Laut Tengah, sesuatu yang telah ditekadkan akan dilakukan para pemimpin kelompok tersebut.
Tetapi ada laporan hari Jumat bahwa kapal yang dicarter Defend Europe telah ditahan selama beberapa hari oleh pihak berwenang Mesir karena alasan keamanan yang muncul akibat dokumen yang tidak lengkap dan keprihatinan mengenai para awak. Menurut situs-situs yang melacak perjalanan kapal, kapal itu berlabuh di pintu masuk ke Terusan Suez di Laut Merah selama lima hari. Otorita Terusan Suez menyatakan terhentinya pelayaran kapal itu bukan keputusan mereka tetapi karena diperintahkan oleh para petugas keamanan. [uh/lt]
