Adis Medunjanin, pria kelahiran Bosnia, bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika ia dijatuhi hukuman pada bulan September mendatang.
Juri mendapatinya bersalah atas sembilan tuduhan aksi terorisme.
Pengacara Medunjanin mengatakan kepada pengadilan itu bahwa ia membatalkan rencana untuk meledakkan bom di jaringan kereta bawah tanah tersibuk di Amerika itu. Ia mengakui bahwa ia pergi ke Pakistan untuk bergabung dengan Taliban tapi tidak punya maksud untuk menyebabkan kematian atau kehancuran di New York.
Tapi jaksa-jaksa federal berpendapat Medunjanin dan dua tersangka lainnya mendapat pelatihan dari al-Qaida dan didorong untuk melancarkan serangan bom di Amerika.
Sasaran-sasaran lain yang mereka incar termasuk New York Stock Exchange, Grand Central Station dan Times Square.
Juri mendapatinya bersalah atas sembilan tuduhan aksi terorisme.
Pengacara Medunjanin mengatakan kepada pengadilan itu bahwa ia membatalkan rencana untuk meledakkan bom di jaringan kereta bawah tanah tersibuk di Amerika itu. Ia mengakui bahwa ia pergi ke Pakistan untuk bergabung dengan Taliban tapi tidak punya maksud untuk menyebabkan kematian atau kehancuran di New York.
Tapi jaksa-jaksa federal berpendapat Medunjanin dan dua tersangka lainnya mendapat pelatihan dari al-Qaida dan didorong untuk melancarkan serangan bom di Amerika.
Sasaran-sasaran lain yang mereka incar termasuk New York Stock Exchange, Grand Central Station dan Times Square.