Tautan-tautan Akses

Jumlah Pasangan Tidak Kawin Meningkat di Amerika


Pasangan muda-mudi AS berjalan di distrik Kensington, Philadelphia, Pennsylvania (foto: ilustrasi).
Pasangan muda-mudi AS berjalan di distrik Kensington, Philadelphia, Pennsylvania (foto: ilustrasi).

Kantor pusat statistik Amerika melaporkan, populasi atau jumlah orang yang tidak kawin tumbuh dengan cepat sejak tahun ‘90-an.

Kesimpulan itu diambil dari hasil sensus tahun 2010, yang menunjukkan berlanjutnya trend perubahan struktur keluarga Amerika sejak beberapa dasawarsa belakangan ini.

Angka statistik menunjukkan, jumlah rumah tangga yang dihuni oleh bujangan tercatat 26 persen dibanding 63 persen rumah tangga yang dihuni oleh pasangan suami-istri yang punya anak.

Kalau dibanding tahun 1940, jumlah rumah tangga yang dihuni oleh orang bujangan hanya delapan persen; jadi dalam waktu 70 tahun terakhir, jumlah itu naik lebih dari tiga kali lipat.

Jumlah orang dewasa yang hidup bersama tanpa kawin adalah salah satu kelompok masyarakat yang paling cepat pertumbuhannya. Kata angka statistik itu, pasangan hetero dan homoseksual yang hidup bersama tanpa kawin jumlahnya naik 72 persen dalam waktu 10 tahun terakhir.

Menurut harian New York Times, angka statistik menunjukkan trend turunnya jumlah keluarga tradisional. Semua perubahan itu agaknya disebabkan tingkat perceraian yang tinggi, ditambah kenyataan banyak warga Amerika yang kawin pada usia lebih tinggi, atau sama sekali tidak kawin, dan tidak punya anak.

Tahun 1998, misalnya, jumlah orang yang melakukan perkawinan tercatat 2,24 juta, dan jumlah yang bercerai 1,13 juta, atau kira-kira separuh dari jumlah yang kawin.

Kantor pusat statistik itu juga melaporkan kawasan sekitar ibukota Washington DC sebagai daerah di mana lebih banyak orang tinggal sendiri, pasangan yang tidak kawin, dan keluarga yang punya hanya satu orang tua, dibanding tempat lain di Amerika.

Sistem keluarga inti dan tradisional terus merosot nilainya, kata Andrew Cherlin, pakar sosiologi pada Universitas Johns Hopkins, dan banyak warga Amerika yang memanfaatkan sukses serta kekayaan mereka untuk hidup senang tanpa digantungi embel-embel yang bernama keluarga.

Kata sebagian pakar, jumlah rumah tangga yang dihuni oleh bujangan yang terus naik itu telah menimbulkan keprihatinan akan terjadinya isolasi sosial, suatu sistem masyarakat yang sangat berbeda dari sistem keluarga tradisional. Trend ini juga bisa dilihat dari semakin banyaknya cabang industri makanan yang menjual makanan jadi yang cukup untuk satu orang saja.

Cara makan seperti itu sangat cocok dengan gaya hidup bujangan, karena menghemat waktu, tidak usah mengotori dapur dan tidak perlu mencuci piring!

Kata Professor Andrew Cherlin lagi, banyak orang Amerika lebih suka hidup sendiri dari pada hidup bersama keluarga, dan ini mencerminkan sikap masyarakat Amerika yang individualistis.

Jumlah pasangan yang tidak kawin juga terus bertambah dan telah mendorong berbagai perusahaan dan pemerintah federal dan lokal untuk memberikan perlindungan hukum dan jaminan sosial seperti yang biasanya diperoleh oleh pasangan yang kawin.

Pakar-pakar demografi memperkirakan, Amerika kemungkinan bisa menjadi Eropa kedua, dimana banyak pasangan hidup bersama selama puluhan tahun tanpa kawin, sambil membesarkan anak-anak. [ii]

XS
SM
MD
LG