Tautan-tautan Akses

Ilmuwan Lacak Saat-Saat Terakhir Stasiun Antariksa China di Orbit


Tiangong-1 dengan panjang 12 meter dan bobot 8,5 meter
Tiangong-1 dengan panjang 12 meter dan bobot 8,5 meter

Para ilmuwan tengah memantau stasiun antariksa China yang sudah tidak berfungsi lagi yang diperkirakan akan jatuh ke bumi pada akhir pekan ini – benda buatan manusia terbesar yang masuk kembali ke atmosfir bumi dalam satu dekade.

Kepala kantor puing-puing di Badan Antariksa Eropa, Holger Krag, mengatakan stasiun antariksa Tiangong-1 milik China kemungkinan akan jatuh ke bumi hari Minggu.

Krag mengatakan masih belum diketahui lokasi pasti dimana stasiun antariksa itu akan menghunjam di bumi, namun mengatakan sangat tidak mungkin apabila kejadian itu akan mencederai seseorang saat kejadian itu terjadi.

“Dari pengalaman kami untuk benda sebesar itu biasanya antara 20 hingga 40 persen dari masa aslinya, yang berbobot 8,5 ton, akan bertahan saat memasuki atmosfir dan kemudian akan dapat ditemukan di daratan, secara teori,” ujarnya.

“Namun, cedera karena kejatuhan salah satu bagian dari benda ini sangat tidak mungkin. Perkiraan saya peluang dicederai oleh satu dari serpihan-serpihan ini serupa dengan peluang disambar petir dua kali dalam tahun yang sama,” imbuh Krag.

Laboratorium antariksa pertama milik China, Tiangong-1 – atau “Istana Surgawi 1” – diluncurkan pada tahun 2011 sebagai sebuah fasilitas untuk menguji kemampuannya untuk bergandengan dengan wahana antariksa milik China lainnya dan untuk menjajaki kemungkinan untuk membangun stasiun antariksa permanen yang lebih besar menjelang tahun 2023.

Para astronot China yang terbang dengan wahana antariksa Shenzhou beberapa kali telah berkunjung ke wahana itu.

Benda itu dijadwalkan untuk meninggalkan orbit di bawah kontrol untuk akhirnya menghunjam ke Samudra Pasifik, namun pada bulan September 2016, badan antariksa China mengakui pihaknya telah kehilangan kontak dengan wahana tersebut.

Krag, menyatakan wahana seberat 8,5 ton itu akan kembali memasuki atmosfir pada kecepatan 27.000 kilometer/jam.

Ia mengatakan bahwa stasiun antariksa itu diperkirakan akan jatuh di kawasan garis lintang 43 derajat selatan dan 43 derajat utara, dan segala sesuatu di luar zona itu dianggap aman.

“Eropa Utara termasuk Perancis, Jerman, Austria, dan Swiss dipastikan pada sisi yang aman. Eropa Selatan, bagian selatan Amerika Utara, Asia Selatan, Afrika, Australia, dan juga Amerika Selatan masih dalam lingkup zona itu hari ini,” ujarnya.

Kawasan dimana wahana itu akan kembali memasuki atmosfir bumi mencakup bagian besar dari samudra-samudra di bumi, jadi serpihan-serpihan dari stasiun antariksa yang kemungkinan masih bertahan akan terbenam ke dasar laut. [ww]

XS
SM
MD
LG