Tautan-tautan Akses

Dukungan Menguat Untuk Sekjen Perempuan Pertama di PBB


Presiden Majelis Umum PBB Mogens Lykketoft, yang menyatakan dukungannya untuk memilih sekretaris jenderal perempuan untuk PBB. (Foto: Dok)
Presiden Majelis Umum PBB Mogens Lykketoft, yang menyatakan dukungannya untuk memilih sekretaris jenderal perempuan untuk PBB. (Foto: Dok)

Sejak terbentuk 70 tahun lalu, belum pernah ada sekretaris jenderal perempuan di badan dunia beranggotakan 193 negara itu.

Kesempatan bagi perempuan dalam politik memang semakin meluas, termasuk dengan terpilihnya presiden dan anggota parlemen perempuan di banyak negara.

Tapi tampaknya hal itu belum menyentuh PBB. Sejak terbentuk 70 tahun lalu, belum pernah ada sekretaris jenderal perempuan di badan dunia beranggotakan 193 negara itu.

Presiden Majelis Umum PBB Mogens Lykketoft hari Selasa (20/10) menyatakan dukungannya untuk memilih sekjen perempuan.

“Saya yakin ada banyak calon perempuan yang memenuhi syarat untuk jabatan itu,” katanya di hadapan Dewan Keamanan PBB.

“Mengingat selama 70 tahun PBB belum pernah dipimpin sekjen perempuan, mempertimbangkan calon-calon perempuan harus menjadi fokus penting bagi kita guna memastikan organisasi ini terus memajukan kesetaraan gender dalam semua bidang,” lanjut Lykketoft.

Ia mengatakan akan mendorong sebuah resolusi untuk membuat proses pemilihan sekjen, yang umumnya tertutup, lebih terbuka dan transparan.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon akan mengakhiri masa jabatan lima tahun keduanya tanggal 31 Desember 2016.

Piagam PBB menyebutkan bahwa sekretaris jenderal ditunjuk oleh Majelis Umum berdasarkan rekomendasidari Dewan Keamanan. Tetapi dalam proses pemilihan yang tidak jelas, kelima anggota permanen Dewan Keamanan PBB sangat berpengaruh karena memiliki hak veto. Mereka adalah Amerika, Rusia, China, Inggris dan Perancis.

Rancangan resolusi itu akan memberi kesempatan bagi semua negara anggota untuk membaca informasi mendasar tentang para calon dan, nantinya, berdiskusi langsung dengan mereka. Namun tetap saja Dewan Keamanan, terutama kelima anggota permanen, yang akan melakukan pemilihan akhir. [th]

XS
SM
MD
LG