Tautan-tautan Akses

Dubes Iran untuk Yaman yang Baru Ditarik dari Misinya Meninggal karena COVID


Pekerja pemakaman mempersiapkan jenazah seseorang yang meninggal karena COVID-19 untuk dimakamkan, di luar Teheran, Iran, sebagai ilustrasi. Diplomat tertinggi Iran untuk Yaman meninggal, Selasa (21/12), setelah dilaporkan tertular COVID. (Foto: AP)
Pekerja pemakaman mempersiapkan jenazah seseorang yang meninggal karena COVID-19 untuk dimakamkan, di luar Teheran, Iran, sebagai ilustrasi. Diplomat tertinggi Iran untuk Yaman meninggal, Selasa (21/12), setelah dilaporkan tertular COVID. (Foto: AP)

Diplomat tertinggi Iran untuk Yaman meninggal, Selasa (21/12), setelah dilaporkan tertular virus corona, kata TV pemerintah Iran, hanya beberapa hari setelah ia tiba-tiba ditarik dari misinya di negara yang dilanda perang itu.

Media yang dikelola pemerintah Iran itu mengatakan Duta Besar Hassan Irloo telah terinfeksi virus corona di Yaman, di mana konflik antara pemberontak Houthi yang didukung Iran dan koalisi militer yang dipimpin Saudi telah berkecamuk selama enam tahun. Pihak berwenang mengatakan ia diterbangkan ke luar negeri untuk perawatan medis mendesak di Iran selama akhir pekan.

Namun, The Wall Street Journal sebelumnya melaporkan bahwa Irloo dicopot dari jabatannya karena ketegangan yang meningkat antara Iran dan Houthi, yang merebut ibu kota Yaman, Sanaa, dan sebagian besar wilayah utara negara itu pada 2014.

Dalam upaya untuk mengusir kelompok pemberontak yang didukung Iran di perbatasan selatannya, Arab Saudi campur tangan dalam perang itu beberapa bulan kemudian dan melangsungkan serangkaian serangan udara yang didukung AS.

Kementerian luar negeri Iran membantah bahwa kepergian Irloo dari Yaman adalah akibat dari ketegangan dengan Houthi.

Juru bicara Houthi dan kepala negosiator Mohammed Abdul-Salam menyampaikan belasungkawanya, Senin. Ia mengatakan awal pekan ini bahwa duta besar itu telah meninggalkan Sanaa dengan penerbangan pesawat Irak yang dimungkinkan meskipun ada blokade udara Saudi.

Mengutip sejumlah pejabat Timur Tengah dan Barat yang tidak disebutkan nama mereka, Wall Street Journal melaporkan bahwa pengaruh Irloo telah menimbulkan kebencian di antara para pemberontak yang tampaknya berusaha menjauh dari Teheran. Para pejabat itu mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa Irloo tidak menunjukkan gejala serius akibat COVID-19.

Tidak banyak yang diketahui publik tentang Irloo, tetapi Departemen Luar Negeri AS di bawah Presiden Donald Trump pernah menggambarkannya sebagai anggota Garda Revolusi paramiliter Iran yang kuat. Teheran menunjuknya sebagai duta besar untuk wilayah yang dikuasai Houthi di negara itu pada Oktober tahun lalu. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG