Asosiasi Profesional Sudan dan beberapa sumber lain menyatakan dua orang tewas setelah pasukan keamanan Sudan menembakkan gas air mata dan peluru tajam terhadap para demonstran, Selasa (11/5).
Kerumunan demonstran berkumpul di pusat Khartoum untuk memperingati tahun kedua – menurut kalender Islam – aksi kekerasan terhadap demonstrasi damai dalam pergolakan pada 2019.
Tiga saksi mata mengatakan para pengunjuk rasa tetap berkumpul meskipun jalan-jalan menuju lokasi di depan markas militer telah diblokir. Mereka menuntut keadilan dan menentang kepemimpinan militer, sebelum pasukan keamanan membubarkan mereka.
Juru bicara kepolisian tidak memberi komentar atas peristiwa ini. Sumber medis, kelompok demonstran dan beberapa saksi mata mengatakan dua laki-laki itu tewas karena luka tembak. Dua puluh lainnya juga luka-luka.
Menanggapi pembunuhan pada Selasa (11/5) itu, aliansi keluarga dari mereka yang terbunuh selama pemberontakan, di laman Facebook resmi mereka menyampaikan rencana aksi untuk mulai mengorganisir tindak perlawanan secara damai dalam skala nasional. [mg/em]
