Tautan-tautan Akses

Defisit Perdagangan Jepang Bulan Agustus Berkurang


Papan elektronik di sebuah toko di Tokyo, Jepang, menunjukkan harga saham Nikkei dan nilai tukar mata uang yen terhadap dolar (foto: dok).
Papan elektronik di sebuah toko di Tokyo, Jepang, menunjukkan harga saham Nikkei dan nilai tukar mata uang yen terhadap dolar (foto: dok).

Impor Jepang dari China meningkat 15 persen, yang menyebabkan defisitnya lebih dari dua kali lipat, menjadi 485 milyar yen atau $ 4 milyar.

Defisit perdagangan Jepang berkurang bulan Agustus dari setahun sebelumnya karena biaya impor minyak mentah anjlok dan ekspor ke Amerika Serikat menunjukkan pertumbuhan yang mantap.

Data bea-cukai yang dikeluarkan hari Kamis menunjukkan penurunan 4,2 persen dari bulan Agustus tahun lalu dalam volume ekspor ekonomi ketiga terbesar di dunia itu, yang kemungkinan mencerminkan kelemahan ekspor ke China.

Tetapi, nilai ekspor meningkat 3,1 persen dari setahun sebelumnya, ke 5,9 triliun yen atau $ 48,7 milyar sementara impor turun 3,1 persen ke 6,5 triliun yen atau $53,4 milyar. Defisit 569,7 milyar yen atau $ 4,7 milyar itu adalah yang terbesar dalam 7 bulan.

Perlambanan ekonomi China memukul paling berat ekspor baja, komponen mobil dan mesin pembuat komponen logam, menarik ekspor 4,6 persen lebih rendah daripada setahun sebelumnya. Impor Jepang dari China meningkat 15 persen, yang menyebabkan defisitnya lebih dari dua kali lipat, menjadi 485 milyar yen atau $ 4 milyar.

Ekspor ke Amerika meningkat 11 persen dari setahun sebelumnya, terutama karena penjualan mobil dan farmasi.

Ekspor yang melamban telah membebani pertumbuhan, yang turut menyebabkan GDP menurun dalam kwartal April sampai Juni walaupun neraca perdagangan pada umumnya menguat disebabkan harga yang lebih rendah bagi impor migas. Biaya impor minyak mentah turun kira-kira 33 persen bulan Agustus dari setahun sebelumnya.

XS
SM
MD
LG