Tautan-tautan Akses

Corat-Coret ‘Pilih Trump’ di Gereja Kulit Hitam


Penduduk sekitar dan jemaat gereja terus memperhatikan otoritas keamanan yang menyelidiki kebakaran di Gereja Baptis Hopewell (2/11). Greenville, Mississippi. (foto: AP Photo/Rogelio V. Solis)
Penduduk sekitar dan jemaat gereja terus memperhatikan otoritas keamanan yang menyelidiki kebakaran di Gereja Baptis Hopewell (2/11). Greenville, Mississippi. (foto: AP Photo/Rogelio V. Solis)

Kejadian yang dianggap sebagai suatu pelanggaran terhadap hak-hak sipil menyusul pembakaran dan corat-coret ‘Pilih Trump’ terhadap gereja kulit hitam di kota Grennville negara bagian Mississippi mulai diselidiki oleh penegak hukum di Amerika.

Penegak hukum di Amerika mulai menyelidiki yang dianggap sebagai suatu pelanggaran terhadap hak-hak sipil menyusul pembakaran dan corat-coret ‘Pilih Trump’ terhadap gereja kulit hitam di kota Grennville negarabagian Mississippi. Gereja Hopewell Missionary Baptist yang sudah berumur 111 tahun itu mengalami kerusakan berat akibat air dan asap dalam peristiwa Selasa petang.

"Kami menganggapnya kejahatan kebencian karena mengandung pesan politik yang kami rasa ditujukan untuk mencampuri ibadah dan mengintimidasi pemilih. Ini serangan langsung terhadap hak orang untuk beribadah secara bebas," kata walikota Greenville, Errick Simmons, Rabu (2/11).

Kota Greenville berpenduduk 33 ribu dan 78 persen warga Amerika kulit hitam. Sedangkan Washington County di sekitarnya berpenduduk 71 persen kulit hitam.

Anggota Dewan Perwakilan fraksi Demokrat Bennie Thompson yang daerah pemilihannya termasuk Greenville mengatakan, pembakaran dan corat-coret itu ‘membawa orang kembali ke masa silam yang lebih suram di Mississippi’.

"Pesan politik yang terkandung dalam vandalisme itu jelas merupakan upaya membelokkan opini publik berkenaan dengan pemilihan mendatang. Saya anjurkan kepada seluruh warga jangan tercegah oleh perbuatan pengecut ini melainkan gunakan hak pilih anda di kotak suara," katanya lewat email.

Pendeta gereja itu Caroline Hudson mengatakan, 200 anggotanya akan membangun kembali gereja itu di tempat sama. “Perbuatan yang terjadi telah melukai hati kami tetapi kami kuat jika bersama,” tegasnya. [ps/al]

XS
SM
MD
LG