Parlemen Burkina Faso, Selasa (21/1/2020) memutuskan untuk mempersenjatai relawan setempat dengan "senjata ringan" setelah serangan teroris di dua desa menewaskan 32 warga sipil.
Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan pada Senin (20/1/2020) yang dituduh pemerintah, dilakukan oleh "kelompok teroris."
"Serangan berkali-kali terhadap warga sipil tak berdosa ini mengharuskan kerja sama nyata antara pasukan pertahanan dan keamanan," demikian pernyataan pemerintah, sambil menyerukan "kerja sama terbuka" antara warga sipil dan pasukan keamanan.
Ekstremis Islam diduga menyerang pasar di desa Nagraogo dan membakarnya. Empat warga lainnya di desa Alamou juga tewas.
Serangan-serangan gerilyawan di wilayah yang relatif damai di Burkina Faso melonjak dalam beberapa bulan terakhir ketika gerilyawan Islam menyebar ke seluruh perbatasan dari negara tetangganya Mali dan Niger. [my/pp]
