Tautan-tautan Akses

Anggota Parlemen Australia Minta Maaf Atas Makian Terhadap China


Anggota parlemen dan miliarder Australia Clive Palmer dalam sebuah konferensi pers di New York mengenai niatnya untuk membangun Titanic II. (AP/Seth Wenig)
Anggota parlemen dan miliarder Australia Clive Palmer dalam sebuah konferensi pers di New York mengenai niatnya untuk membangun Titanic II. (AP/Seth Wenig)

Clive Palmer berdalih ucapannya itu ditujukan terhadap sebuah perusahaan milik negara China yang mempunyai sengketa hukum dengan perusahaannya.

Seorang anggota parlemen Australia yang juga pengusaha telah meminta maaf atas makian-makiannya yang mengatakan orang-orang China keparat sedang berusaha mengambil alih Australia.

Dalam sepucuk surat yang dikirim kepada Duta Besar China untuk Australia Selasa (26/8), Clive Palmer mengatakan ia sekarang memahami bahwa ucapan-ucapannya itu adalah “penghinaan terhadap orang-orang China di mana-mana.”

Ucapannya yang dikeluarkan pekan lalu dalam diskusi panel yang disiarkan televisi ke seluruh Australia, dikecam oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan Kementerian Luar Negeri China.

Palmer, yang juga seorang miliarder, sebelumnya mengemukakan argumentasi bahwa ucapannya itu tidak ditujukan terhadap rakyat China pada umumnya, tetapi terhadap sebuah perusahaan milik negara China yang mempunyai sengketa hukum dengan perusahaannya.

Perusahaan Mineralogy milik jutawan itu sedang bersengketa atas royalti dan operasi dengan CITIC Pacific Mining. Kedua perusahaan sedang menambang biji besi magnet dari sebuah tempat di Australia.

XS
SM
MD
LG