Tautan-tautan Akses

Anggaran Militer Afrika Turun karena Harga Minyak Rendah


Seorang tentara Sudan Selatan berdiri di dekat senapan mesin yang dipasang pada truk di kota Malakal, 500 kilometer timur laut ibukota Juba. (Foto: dok).
Seorang tentara Sudan Selatan berdiri di dekat senapan mesin yang dipasang pada truk di kota Malakal, 500 kilometer timur laut ibukota Juba. (Foto: dok).

Turunnya harga minyak dengan tajam telah berdampak pada sejumlah negara Afrika, terutama Sudan Selatan dan Angola.

Pengeluaran bagi pembelian senjata di Afrika melambat setelah terus naik selama lebih dari 10 tahun, kata laporan baru tentang anggaran belanja pertahanan global. Penyebabnya, kata laporan itu, adalah karena turunnya harga-harga minyak.

Turunnya harga minyak dengan tajam telah berdampak pada sejumlah negara Afrika, terutama Sudan Selatan dan Angola. Penyebab ini lah yang telah mendorong trend umum di seluruh kawasan, kata periset pada Stockholm International Peace Research Institute’s Arms and Military Expenditure Program (SIPRI).

Kata laporan SIPRI itu, pengeluaran militer di Afrika tahun lalu turun 1, 3 persen dibanding tahun sebelumnya, tapi masih bernilai 37, 9 milyar dolar.

Kendati turun sedikit, pengeluaran keperluan militer di Afrika masih 48 persen lebih tinggi dari satu dasawarsa lalu. Sejumlah negara yang anggaran militernya besar adalah negara yang punya minyak, dan harga minyak yang rendah mengakibatkan pemotongan anggaran pemerintah termasuk pengeluaran bagi militer, kata pejabat SIPRI Nan Tian. [ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG