Perdana Menteri Inggris Tony Blair memperingatkan Suriah bahwa dunia sedang mengawasi dengan seksama gerak-gerik negara itu – yang menambah tekanan diplomatik terhadap Damaskus untuk menarik pasukannya keluar dari Libanon.
Blair mengatakan kepada suratkabar Guardian bahwa Suriah harus menyadari bahwa negara itu mesti memenuhi kewajiban internasionalnya.
Selasa kemarin, Amerika dan Perancis meminta penarikan segera pasukan tentara Suriah yang berjumlah 14.000 orang itu, keluar dari Libanon.
Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan kepada majalah Time dia memperkirakan akan menarik mundur pasukan tentaranya dalam waktu beberapa bulan, namun dia menolak memberikan jadwal yang pasti.
Sementara itu, di Beirut, ribuan demonstran bersumpah akan terus melakukan aksi protes sampai Suriah menarik pasukan tentaranya keluar dari Libanon. Sebelumnya pekan ini, pemerintah Libanon yang pro-Suriah mengundurkan diri di saat para demonstran memadati jalan-jalan kota Beirut memprotes pembunuhan terhadap mantan Perdana Menteri Rafik Hariri. Pembunuhan itu telah memperkuat tekanan atas Suriah untuk mengakhiri campurtangannya di Libanon.