Meskipun penjagaan keamanan sangat ketat, para pelayat datang di Beijing Sabtu ini untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Zhao Ziyang yang dalam tahun 1989 disingkirkan sebagai ketua Partai Komunis karena menentang tindakan militer menumpas protes-protes pro-demokrasi di lapangan Tiananmen.
Pihak berwenang melarang para pembangkang dan wartawan memasuki makam di Beijing itu, tempat jenazah Zhao Ziyang dikremasi, sesudah berlangsung upacara pemakaman.
Zhao meninggal dunia di rumah sakit Beijing 17 Januari lalu pada usia 85 tahun sesudah ditempatkan dalam tahanan rumah 15 tahun karena tindakannya selama berlangsung protes Tiananmen.
Sambutan pada upacara pemakaman yang dilakukan oleh kantor berita resmi Xinhua Sabtu ini mengakui sumbangan Zhao kepada Cina, namun mengatakan bahwa dia membuat kesalahan serius dalam cara menangani - apa yang disebut Xinhua - pergolakan politik yang terjadi dalam tahun 1989.