Puluhan ribu warga Palestina telah memberikan suara dalam pemilu kotapraja pertama dalam masa hampir tiga dasawarsa.
Jumlah yang datang memberikan suara dilaporkan besar di 26 kota kecil dalam apa yang secara luas dipandang sebagai gladi resik pemilihan presiden tanggal 9 Januari. Pemilihan umum tingkat wilayah lebih luas akan berlangsung awal tahun depan sesudah pemilihan presiden.
Dengan pemilu hari ini adalah untuk pertama kalinya organisasi militan Hamas dan gerakan Fatah yang dominan bersaing untuk mendapatkan suara rakyat Palestina.
Hamas tetap menentang eksistensi negara Yahudi Israel. Fatah mendukung perundingan perdamaian dengan Israel dan menghendaki sebuah negara Palestina di wilayah yang direbut Israel dalam perang tahun 1967.
Pemilu itu adalah untuk mengganti walikota dan pejabat lokal lain yang ditunjuk baik oleh penguasa militer Israel ataupun Otoritas Palestina. Hasil-hasil pemilihan kemungkinan akan diumumkan hari Sabtu.