Sebuah delegasi polisi Indonesia akan bertolak ke Belanda untuk menyelidiki kematian aktifis HAM terkemuka Munir, bulan September yang lalu. // Seorang anggota anggota KONTRAS, kelompok HAM yang dibentuk olehnya akan menyertai delegasi polisi itu. Pakar-pakar forensik Belanda mengatakan, MUNIR yang berusia 38 tahun itu tampaknya meninggal karena racun arsenik dalam penerbangan ke Amsterdam. Indonesia mengatakan, di Belanda, tim polisi itu akan mempelajari dan meninjau dokumen-dokumen hukum dan catatan-catatan yang ada hubungannya dengan kematian MUNIR. Almarhum menjadi anggota komisi yang menyelidiki pelanggaran HAM yang dilakukan oleh personel-personel ABRI di Timor Timur selama dan setelah referendum kemerdekaan pada tahun 1999.