Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan telah menghenti-kan perundingan damai dengan kelompok pemberontak Burundi yang menyatakan diri bertanggung-jawab atas pembantaian kira-kira 160 orang suku Tutsi dari Kongo yang berlindung di kamp pengungsi PBB di Burundi barat. Juru-bicara PBB di Burundi mengatakan, tampak jelas bahwa kelompok pemberontak suku Hutu itu, Front Pembebasan Nasional tidak mau turut serta dalam proses perdamaian. PBB terus mengadakan pembicaraan dengan front tsb – satu-satunya kelompok pemberontak yang masih melawan pemerintah Burundi. Usaha PBB itu dimaksudkan untuk mengakhiri perang saudara yang sudah berlangsung 11 tahun. Front Pembebasan Nasional, singkatannya FLN, mengatakan, tentara Burundi dan laskar milisi Tutsi bersembunyi di kamp pengungsi PBB itu, tetapi kebanyakan yang dibunuh wanita dan anak-anak. Burundi & PBB menyelidiki pembantaian itu.